Struktur Bangunan Gedung Bertingkat

 
STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
GEDUNG  BERTINGKAT
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
  1. LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
  2. HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANATAI ATAU LEBIH 10 m)
PADA MATA KULIAH INI LEBIH DITEKANKAN PADA PENGERTIAN SELUK BELUK BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH SERTA CARA-CARA PENGGAMBARANYA, SEBAGAI DASAR PENGENALAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT. UTK DAPAT MENGANALISIS STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT SECARA UTUH DAN TERPADU MAKA DISARANKAN UT MEMPELAJARI ILMU-ILMU :
    1. MEKANIKA TEKNIK/ MEKANIKA REKAYASA
    2. FONDASI
    3. BETON
    4. BAJA
    5. GEMPA, DST
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERANCANGAN BANGUNAN:
1.                   ESTETIKA
                DASAR KEINDAHAN DAN KESERASIAN BANGUNAN YANG AKAN MEMBERIKAN KEBANGGAN PADA PEMILIKNYA
2.            FUNGSIONAL
                DISESUAIKAN DENGAN PEMANFAATNA DAN PENGGUNAANYA SEHINGGA MEMBERIKAN RASA NYAMAN
3.            STRUKTURAL
                STRUKTUR YANG KUAT DAN MANTAP SHG MEMBERIKAN RASA AMAN UNTUK TINGGAL DI DALAMNYA
lanjutan
4.            EKONOMIS
                PENDEMENSIAN (UKURAN STRUKTUR) YANG PROPORSIONAL DAN PEMAKAIAN BAHAN YANG SESUAI SEHINGGA BANGUNAN AWET MEMPUNYAI UMUR YANG PANJANG, PEMELIHARAAN YANG MUDAH.
SYARAT-SYARAT SEBUAH STRUKTUR BANGUNAN :
·         KEKUATAAN (STRENGHT)
-        SALAH SATU KEKUATAN BAHAN BISA DILIHAT DARI SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN TSB,
-        TEGANGAN (σ), REGANGAN (ε) DST
·         KEKAKUAN (STIFFNESS/ k)
·         KESTABILAN
·         EKONOMIS
·         ESTETIKA
TAHAPAN DALAM PERANCANGAN DAN ANALISIS BANGUNAN BERTINGKAT:
1. TAHAPAN ARSITEKTURAL
-        DENAH SETIAP LANTAI
-        POTONGAN
-        TAMPAK
-        PERPEKTIF
-        DETAIL
-        FASILITAS GEDUNG
-        RAB + RKS
2. TAHAPAN STRUKTURAL
  PEMBEBANAN
  MERENCANAKAN DENAH PORTAL UNTUK MENENTUKAN LETAK KOLOM DAN BALOK UTAMA
  ANALISIS  MEKANIKA UNTUK PENDEMENSIAAN ELEMEN STRUKTUR /RANGKA
  PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PERENCAAN PONDASI
3. TAHAPAN FINISHING
  SENTUHAN AKHIR UNTUK KEINDAHAN, MELENGKAPI GEDUNG DENGAN FASILITAS ALAT-LAT MEE à UT PELAYANAN PENGHUNINYA.
2. PEMBEBANAN
BERDASARKAN LAMANYA
1. MATI/ TETAP à BERAT SENDIRI
  ADALAH BERAT DARI SEMUA BAGIAN  BANGUNAN YANG BERSIFAT TETAP, TERMASUK SEGALA UNSUR TAMBAHAN, ALAT  ATAU MESIN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TDK TERPISAHKAN DENGAN BANGUNAN.
2. HIDUP/ SEMENTARA à ANGIN, AIR HUJAN, SALJU, GEMPA
  ADALAH BERAT DARI PENGHUNI DAN ATAU BARANG-BARANG YANG DAPAT BERPINDAH, YANG BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI BANGUNAN
BERDASARKAN ARAH BEBAN
  VERTIKAL à BERAT SENDIRI
  HORISONTAL à ANGIN, GEMPA
BERDASARKAN GERAKANNYA
  DIAM / STATIS à BEBAN SENDIRI
  BERGERAK / DINAMIS à GEMPA, MESIN, LEDAKAN BOM
BEBAN GEMPA ADALAH BESARNYA GETARAN YANG TERJADI DI DALAM STRUKTUR RANGKA BANGUNAN AKIBAT ADANYA GERAKAN TANAH OLEH GEMPA, DIHITUNG BERDASARKANA ANALISIS DINAMI.
BERDASARKAN DISTRIBUSI/ PENYEBARAN BEBAN :
  BEBAN MERATA
                BEBAN MERATA PADA SELURUH BIDANG PEMBEBANAN DAN BESARNYA SAMA.
                à AIR DALAM KOLAM, ANGIN, ORANG DALAM GEDUNG PERTEMUAN, DST.
  BEBAN TERPUSAT / TITIK
       DIAM à PEKERJA PD SAAT KONSTRUKSI, BEBAN PADA KOLOM
       BERJALAN à BEBAN GANDAR PADA KENDARAAN, KRAN PENGANGKAT BARANG



No comments:

Post a Comment