Lampu Jalan Tenaga Surya

Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya  (PJU-TS) adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Penerangan Jalan Umum  Tenaga Surya ( PJU-TS ) sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga daerah-daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil. Namun belakangan ini PJU Tenaga Surya juga marak diaplikasikan di daerah perkotaan seperti di kawasan jalan-jalan utama, jalan kawasan perumahan, halte bis, tempat parkir, pompa bensin (SPBU) dsb.
 Penerangan Jalan Tenaga Surya merupakan sebuah alternatif yang murah dan hemat untuk digunakan sebagai sumber listrik penerangan karena menggunakan sumber energi gratis dan tak terbatas dari alam yaitu energi matahari.  Menggunakan Modul/Panel Surya dengan lifetime hingga 25 tahun yang berfungsi  menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic. Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya) secara otomatis dapat mulai menyala pada sore hari dan padam pada pagi hari dengan perawatan yang mudah dan efisien selama bertahun tahun.Menggunakan Lampu LED jenis hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama . Masa pemakaian Lampu LED bisa mencapai 50.000 jam dengan sumber daya DC. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti juga mengurangi frekuensi dan menghemat biaya operasional pemeliharaan untuk ongkos jasa penggantian bola lampunya saja. Baterai yang digunakan adalah baterai bebas perawatan (maintenance free) jenis VRLA dan tipe Deep Cycle.Dengan menggunakan perangkat ini, kita sudah memiliki sumber energi sendiri tanpa ketergantungan dengan pihak lain, hemat BBM, dan ramah lingkungan. PJU Tenaga Surya  beroperasi secara mandiri dan tidak memerlukan kabel jaringan antar tiang sehingga installasinya menjadi sangat mudah, praktis, sangat ekonomis dan tentunya dapat terhindar dari black out total jika terjadi gangguan.
Lampu penerangan jalan (PJU) tenaga matahari mempunyai ketinggian tiang yang berbeda-beda, mulai dari 7 m s/d 9 m. Jarak antar tiang juga bervariasi mulai dari 15m s/d 40m. Jarak antar tiang tergantung ketinggian tiang, jenis lampu, dan cahaya yang dibutuhkan (brightness).
Secara keseluruhan sistem ini dirancang untuk penyediaan cahaya penerangan umum dengan sumber energi terbarukan, bebas biaya perawatan dan berumur ekonomis lama. Dengan sistem pemasangan yang cepat dan mudah, PJU LED Tenaga Surya dapat menjadi solusi yang cepat dalam mengatasi kebutuhan penerangan jalan umum.

Keunggulan:
  • Terang dan tahan lama
  • Hemat energi  
  • Ramah lingkungan
  • Bebas polusi
  • Cepat dan mudah dalam pemasangan
  • Hemat biaya perawatan
  • Life time yang lama (lampu LED hingga 11 tahun & solar panel hingga 25 tahun)
  • Cocok dipasang di segala lokasi
  • Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w (950Lm) -168w (14.558 Lm)

APLIKASI:
  • Jalan umum
  • Lampu taman
  • Lampu penerangan daerah wisata
  • Lampu dermaga
  • Lampu lapangan parkir
  • Lampu jalan raya terpencil
  • Lampu jalan pedesaan
  • Lampu lapangan olah raga

  • Area kampus
  • Lingkungan perumahan
  • Area SPBU
  • Area pabrik
  • Daerah pegunungan
  • Daerah pantai
  • Halte bus

KOMPONEN:
  • Modul Solar Cell Mono/Polycrystalline
  • Lampu LED/CFL + Cobra Head Lamp
  • Charge Controller Automatic Timer
  • Battery SLA/VLRA Deep Cycle Free Maintenance
  • Battery Box
  • Solar Panel Support
  • Various Brackets
  • Wiring Harnesses
  • Manual Book

PU Rencanakan Bangun 22 Bendungan

PU Rencanakan Bangun 22 Waduk
09-Departemen Pekerjaan Umum merencanakan pembangunan 22 bendungan pada 2010-2014. Pembangunan bendungan tersebut ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum (PU) Iwan Nursyirwan menjelaskan, saat ini dari 6,72 juta hektar daerah irigasi di Indonesia, baru 0,79 juta hektar atau 12 persen yang pengairan -nya dijamin bendungan.
"Kami akan meningkatkan kapasitas bendungan supaya sawah dapat ditanami tiga kali dalam setahun," kata Iwan dalam dengar pendapat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta. Senin (8/6).
Di Indonesia bagian barat akan dibangun 11 bendungan, antara lain Bendungan Rajui, Tiro, Kru-engkeurti (Aceh); Kanan dan Sindang Heula (Banten); Bener.
Jatibarang, Diponegoro (Jawa Tengah); dan Bendo (Jawa Timur).
Sementara itu di Indonesia bagian timur akan dibangun 11 bendungan, antara lain Bendungan Surga dan Titab (Bali"); Pan-dansuri. Mila, Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat); Raknamo dan Kolhua (Nusa Tenggara Timur); serta Pamukulu dan Paseloreng (Sulawesi Selatan).
Selesai 10 bendungan
Pada periode 2005-2009, menurut Iwan, telah selesai dibangun 10 bendungan, yakni Bendungan Keuliling (Aceh), Lodan (Jateng), Kedungbrutus (Jatim), Benel (Bali), Pernek dan Tibu Kuning (NTB), Lokojange, Danau Tua, Haekrit (NTT), dan Pon-re-Ponre (Sulsel).
Bendungan yang belum selesai dibangun adalah Jatigede (Jawa Barat), Panohan (Jateng), Gong-gang dan Bajulmati (Jatim), Te-laga Lebur (NTB), dan Nipah (Madura-Jatim).
Direktur Utama PT Jasa Tirta I Tjoek Walujo Subijanto menjelaskan, beberapa bendungan kini tidak lagi mampu menampung air lebih banyak karena terjadi pendangkalan.
Kapasitas Waduk Sutami, misalnya, kini tinggal 50 persen, sedangkan kapasitas Waduk Gajahmungkur kini tinggal 70 persen.
Untuk itu, Departemen Pekerjaan Umum meminjam dana dari Bank Dunia untuk menyiapkan dam operational improvement and safety project (DOISP), yaitu proyek untuk meningkatkan keamanan bendungan besar dan memperkuat kemampuan pemerintah mengelola operasi dan keamanan bendungan.
Dalam program DOISP, Departemen Pekerjaan Umum mengikutsertakan 34 bendungan. (RVO)

Bangunan air Pemecah Gelombang (Break Water)






Gambar. Pemecah gelombang sambung pantai
Pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Selanjutnya dalam bagian ini tinjauan lebih difokuskan pada pemecah gelombang lepas pantai.

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Bangunan ini direncanakan untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dan serangan gelombang. Tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.
Gambar. Pemecah gelombang untuk melindungi kapal dari gelombang
Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pengendapan tersebut menyebabkan terbentuknya cuspate. Apabila bangunan ini cukup panjang terhadap jaraknya dari garis pantai, maka akan terbentuk tombolo.
Pengaruh pemecah gelombang lepas pantai terhadap perubahan bentuk garis pantai dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Apabila garis puncak gelombang pecah sejajar dengan garis pantai asli, terjadi difraksi di daerah terlindung di belakang bangunan, di mana garis puncak gelombang membelok dan berbentuk busur lingkaran. Perambatan gelombang yang terdifraksi tersebut disertai dengan angkutan sedimen menuju ke daerah terlindung dan diendapkan di perairan di belakang bangunan.
Penambahan Suplai Pasir di Pantai (Sand Nourishment). Pantai berpasir mempunyai kemampuan perlindungan alami terhadap serangan gelombang dan arus. Perlindungan tersebut berupa kemiringan dasar pantai di daerah nearshore yang menyebabkan gelombang pecah di lepas pantai, dan kemudian energinya dihancurkan selama dalam penjalaran menuju garis pantai di surf zone. Dalam proses pecahnya gelombang tersebut sering terbentuk offshore bar di ujung luar surf zone yang dapat berfungsi sebagai penghalang gelombang yang datang (menyebabkan gelombang pecah).
Erosi pantai terjadi apabila di suatu pantai yang ditinjau terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilisasi pantai dapat dilakukan dengan penambahan suplay pasir ke daerah tersebut. Apabila pantai mengalami erosi secara terus menerus, maka penambahan pasir tersebut perlu dilakukan secara berkala, dengan laju sama dengan kehilangan pasir yang disebabkan oleh erosi.
Untuk mencegah hilangnya pasir yang ditimbun di ruas pantai karena terangkut oleh arus sepanjang pantai, sering dibuat sistem groin. Dengan adanya groin tersebut, pasir yang ditimbun akan tertahan dalam ruas-ruas pantai di dalam sistem groin. Tetapi perlu dipikirkan pula bahwa pembuatan groin tersebut dapat menghalangi suplay sedimen ke daerah hilir, yang dapat menimbulkan permasalahan baru di daerah tersebut.
Memasang karang Buatan
Karang buatan yang dikembangkan pertama kali di Selandia Baru mulai tahun 1996, energi gelombang akan berkurang sampai 70 persen ketika sampai di pantai. Pembangunan konstruksi di bawah laut itu juga memungkinkan tumbuhnya terumbu karang baru.
Kubus Beton Tumpuk
Terlepas garis pantai terlindungi atau tidak, upaya menghentikan terjadinya abrasi secara terus menerus perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangannya. Terdapat banyak metode dalam penanggulangan abrasi namun prinsip pokok penanggulangannya adalah memecah gelombang atau meredam energi gelombang yang terjadi.
Untuk mendapatkan type pemecah/peredam energi gelombang yang efektif perlu dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap :
  1. Sifat dari pada karakteristik dan tinggi gelombang
  2. Kondisi tanah
  3. Pasang surut Bathimetry dan gradient pantai
Memperlihatkan kondisi tanah dan fungsi dari pada Breakwater itu sendiri, maka type pemecah/peredam energi gelombang ada bermacam-macam dan salah satunya adalah type box-beton (kubus beton), tipe ini memiliki beberapa keuntungan seperti :
  1. Dari segi teknis sangat efektif sebagai peredam energi gelombang Kubus Beton memiliki perbedaan berat jenis sekitar 2,4 kali dari berat jenis air atau sekitar 2,4 ton untuk 1 m3 beton
  2. Dari segi pelaksanaan data dibuat di tempat dan mudah dalam penataan. Bentuk kubus memudahkan kita untuk menata bentuk breakwater sesuai keinginan kita. Kadang breakwater murni kita gunakan sebagai pemecah gelombang namun kita dapat juga menyusunnya hanya untuk mengurangi energi gelombangnya saja dengan bentuk susunan berpori.
  3. Untuk kondisi tertentu dari segi biaya jauh lebih murah. Untuk daerah-daerah yang tidak memiliki tambang kelas C yang menyangkut batu gunung mulai berat 5 kg – 700 kg keputusan untuk menggunakan kubus beton dapat membantu dan mengurangi biaya pengadaan dan mobilisasinya.©
from : http://beta.tnial.mil.id/cakrad_cetak.php?id=305

jetty di muara sungai
Jetty adalah sebuah bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan pada kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan di muara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar gelombang pecah. Dengan jetty panjang pengiriman sedimen
Jetty juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan di muara, dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai berpasir dengan gelombang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Pengiriman sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhadap pembentukkan endapan tersebut. Pasir yang melintas di depan muara akan terdorong oleh gelombang masuk ke muara dan kemudian diendapkan. Endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. Penutupan tersebut terjadi pada musim kemarau dimana debit sungai kecil sehingga tidak mampu mengerosi endapan. Penutupan muara tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir di daerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah pengiriman sedimen sepanjang pantai. Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut.
Mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang atau jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada di luar gelombang pecah. Tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen ke muara, tetapi biaya kontruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir pemakaian jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang, dimana ujungnya berada antara muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagian pengiriman sedimen sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada muka air surut. Fungsi utama bangunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran ada alur yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga pada awal musim psnghujan dimana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.

from : http://beta.tnial.mil.id/cakrad_cetak.php?id=305

10 Proyek Besar Bangunan Air di Dunia



Kecepatan penduduk dunia yang sedang berkembang, menggabungkan dengan tingkat kenaikan air laut dan samudra karena pemanasan global, cepat atau lambat kita harus menemukan beberapa tempat baru atau mencari cara baru untuk menampung lebih banyak orang pada hari-hari yang akan datang. Sebagai salah satu dilema memberikan cara untuk beberapa solusi baru, struktur mengambang telah muncul sebagai sebuah jalan keluar yang tidak hanya memecahkan masalah di seluruh dunia mengurangi lahan tetapi juga menjanjikan untuk menawarkan pengalaman hidup mereka memukau bagi penduduk yang inovatif. Berikut adalah beberapa struktur mengambang paling menarik yang memenuhi semua kebutuhan akan berubah menjadi tempat tinggal bagi penghuninya.
1.Underwater City
The 'Underwater Kota' di Bulgaria adalah kota revolusioner yang sama bahwa tingkat air adalah 'dibangun di tengah danau, bukan di sebuah pulau, namun sebenarnya di bawah'. Padahal, kota ini tidak sepenuhnya di bawah air, bendungan besar (berdiameter 1.377 kaki dan 65 di ketinggian) di sekitar kota,kesana dapat diakses melalui transportasi air.
2.Aerohotel
Floating Aerohotel oleh Alexander Asadov adalah desain arsitektur yang luar biasa yang akan menjadi sesuatu yg enak di lihat untuk struktur terapung masa depan. Menampilkan 200 meter lebar badan pusat duduk di berbagai balok, menyerupai roda sepeda dengan tangan pendukung, Aerohotel akan melampirkan kafe, restoran dan kebun musim dingin, di samping utama hotel.
Asadov Alexander adalah seorang arsitek Rusia yang terkenal karena desain dekonstruktif bahwa counter kemakmuran monolitik terstruktur bangsa.
3.Lilypad
Di sinilah Vincent Callebaut's Lilypad masuk ke dalam gambar. Usulan sebagai "Floating Ecopolis untuk Pengungsi Iklim", tempat tinggal futuristik ecotectural dapat rumah sekitar 50.000 jiwa. Menakjubkan mundur mencari tempat bagi dirinya di tahun 2100 ketika setengah garis pantai yang ada di dunia telah menghilang karena meningkatkan permukaan laut. Dengan Mercedes stealth branding di jendela, dinding biotik dan atap, atap ditutupi dengan padang rumput menyerap energi matahari dan bagian bawah terendam melayani sebagai dasar laut alami untuk plankton dan tanaman laut, ambisi Ecopolis beberapa fitur yang cukup kickass bio-tech fungsi yang akan membantu masyarakat mengambang mempertahankan diri dan bertahan hidup di lingkungan yang semakin menantang masa depan bumi.
4.Waterpod
Waterpod rumah terapung adalah sebuah pulau triple-kubah yang akan memenuhi semua kebutuhan energinya dari sumber-sumber alam. Selesai dengan kayu daur ulang, logam, plastik, kain dan bahan lain, Waterpod akan mendukung energi alternatif dan pertanian vertikal irigasi oleh air murni dari Sungai Hudson.
5.Hydropolis Underwater Hotel
Dubai, gagasan membangun sebuah hotel mewah 66 meter di bawah air akan terdengar tidak masuk akal. Tapi di samping arab-Burj al-, pencakar langit berputar, pulau diproduksi dan lereng ski indoor dari modal perdagangan padang pasir, yang Hydropolis akan cocok langsung masuk Dengan biaya UK£300 million,harga kamar dapat mencapai USD $ 5.500 untuk per malam
6.AZ Island
AZ Island adalah sebuah konsep sebuah pulau buatan itu mampu gerakan di laut. AZ Island adalah gagasan Jean-Philippe Zoppini, yang bekerja sama dengan perusahaan Alstom Marine untuk mewujudkan mimpinya. Mengambang keajaiban buatan manusia dalam proporsi yang sangat besar. Jika dituruti, maka akan mengukur 400m X 300m; cukup mampu untuk rumah 10.000 penumpang secara bersamaan pada permukaannya.Saat ini, proyek tersebut sedang dipelajari untuk kemampuan finansial dan teknis. Sebagai diantisipasi proyek €2 billion ini membuktikan menjadi proposisi keras dan memiliki kesulitan konstruksi berat.
7.Mermaid-Inspired Aquatic Building
perusahaan Eropa, JDS Arsitek 'Mermaid bangunan dengan cara yang baik dan sangat konyol pemikiran. Pengkalimatannya dari Mermaid menunjukkan bangunan di setiap biome ekstrim di bumi - dari pulau-pulau tropis untuk lingkungan glasial. Bangunan teras membanggakan penghijauan, dolphinarium sebuah, hotel, dan properti liburan. Apakah ini hanya sebuah kapal pesiar dimuliakan? Atau model baru untuk pengembangan pribadi yang benar-benar responsif terhadap lingkungan perairan tersebut?
8.Floating City for Shanghai World Expo
Sebuah tim desainer Belanda baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk membangun sebuah kota yang mengambang di Sungai Huangpu Shanghai. Jika dibangun, kota ini akan debut pada World Expo Shanghai 2010. Kota mengambang akan memiliki elemen hijau banyak - ia akan menggunakan air sungai untuk pendinginan dan kota ini akan memanfaatkan energi terbarukan.Model pembangunan dipamerkan di Shanghai Sculpture Space, memiliki lima bola sarang lebah-suka, satu yang besar dikelilingi oleh empat yang lebih kecil, berfungsi sebagai bioskop 3D, pub, pusat perbelanjaan dan teater
9.Eco-Island City
Wolf Hibertz ingin menggunakan lautan sebagai situs masa depan rumah. Perancang visioner telah menemukan cara untuk menggunakan sinar matahari untuk mengubah mineral dalam air laut menjadi kapur. batu kapur tersebut akan digunakan untuk membangun rumah pulau terapung. Autopia Ampere akan dimulai sebagai rangkaian kawat-mesh armatures berlabuh di atas gunung laut. Setelah tempat itu , mereka akan langsung terhubung ke tegangan rendah saat ini disediakan oleh panel surya.
10.Jelly-fish 45 Habitat
Murah! Dirancang oleh Giancarlo Zema, yang "Jelly-fish 45 Habitat" terdiri dari lima tingkat pisahkan dihubungkan dengan tangga spiral menyolok. Lantainya dibagi menjadi daerah zona-cheesy berjudul termasuk studi, malam, hari, tamu dan tempat melihat. Padahal, jika Anda membeli rumah terapung, Anda dapat mematuhi tata-nama, mana yang Anda inginkan. sudut pandang 3m membentang di bawah permukaan dan terlihat seperti ubur-ubur yang fantastis. Kursi-kolosal di-laut-berdiri 10m tinggi dan lebar 15m.

Sejarah Singkat Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI)



Dewan Mahasiswa pada tahun 1987 dibekukan dan diberlakukannya NKK-BKK oleh pemerintah praktis membekukan segala organisasi yang bernaung dibawahnya termasuk didalamnya BKMTSI (Badan Koordinasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia).

Semangat mahasiswa teknik sipil untuk beraktifitas dan menuangkan ide serta aspirasinya merasakan perlu adanya sebuah wadah yang mengimplementasikan semua gagasan-gagasan yang muncul dari mahasiswa sipil. Sebab pada waktu itu aktifitas mahasiswa sipil hanya didominasi oleh sekelompok mahasiswa dan institusi tertentu saja sehingga secara nasional kurang memberikan peran , sehingga pada Temu Wicara Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka dies natalies APTU di Bandung ide untuk membentuk suatu forum sebagai media komunikasi dan tukar menukar informasi teknik sipil seluruh Indonesia kembali muncul.

Dalam acara tersebut lahirlah deklarasi bandung yang ditandangani oleh 25 delegasi dari institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 24 Desember 1987.

Dengan lahirnya deklarasi bandung 24 desember 1987, mahasiswa teknik sipil dalam Temu Wicara II di Jakarta menghasilkan kesepakatan-kepakatan mengenai nama forum dan beberapa fungsi tentang koordinator korum serta pembagian 12 wilayah Forum Komunikasi. Adapun nama forum ini adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia. Kesepakatan jakarta dikenal dengan Piagam 1 Maret Jakarta, dan ditanda tangani oleh 57 delegasi institusi teknik sipil seluruh Indonesia pada tanggal 1 Maret 1989.

Seiring perjalanan waktu FKMTSI terus berkembang sampai saat ini dan telah memasuki usia yang ke 23 tahun dengan telah melaksanakan 20 (dua puluh) Temu Wicara Nasional FKMTSI dengan beberapa hasil yang signifikan dalam mendorong dan membantu perkembangan insan sipil.

Deklarasi Bandung
“DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KAMI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA MENYATAKAN SEPAKAT MEMBENTUK SUATU MEDIA/WADAH YANG DAPAT MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI MAHASISWA TEKNIK SIPIL INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN SIKAP MANDIRI DAN PROFESIONAL."
Bandung, 24 Desember 1987

Apa itu FKMTSI?
- FKMTSI adalah organisasi kemahasiswaan Teknik Sipil atau organisasi kemahasiswaan pada program studi Teknik Sipil yang diakui oleh masing-masing perguruan tinggi.
- FKMTSI dideklarasikan pada tanggal 24 Desember 1987 di Bandung dan disahkan pada tanggal 1 Maret 1989 di Jakarta dan untuk waktu yang tidak ditentukan.
- FKMTSI berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945.

Sifat FKMTSI
1. FKMTSI adalah suatu wadah pada tingkat nasional bagi HMS/KBMTS seluruh Indonesia
2. FKMTSI bersifat Independen dan Ilmiah dimana setiap kegiatannya turut membantu pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi dalam rangka mencapai tujuan nasional yaitu mencerdaskan kahidupan bangsa.
3. FKMTSI bukan merupakan organisasi sosial politik serta tidak menjalankan politik praktis.

Fungsi FKMTSI
FKMTSI berfungsi sebagai wadah komunikasi, pemersatu, dan kegiatan yang bersifat ilmiah bagi Mahasiswa Teknik Sipil seluruh Indonesia.

Tujuan FKMTSI
1. Menyatukan persepsi dan pemikiran tentang Teknik Sipil Indonesia
2. Mengambil bagian dan berperan aktif dalam setiap usaha pembangunan nasional.
3. Meningkatkan kiprah Mahasiswa Teknik Sipil untuk mewujudkan sifat mandiri dan profesional.

Usaha-Usaha FKMTSI
1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan disiplin ilmu ketekniksipilan secara berkala.
2. Secara aktif turut serta menyumbangkan pikiran-pikiran kreatif dan inovatif serta bersifat membangun.
3. Membentuk media informasi dan komunikasi mahasiswa Teknik Sipil Indonesia
4. Menjalin kerjasama dengan organisasi-organisasi dan badan-badan laun dalam lingkup ketekniksipilan.
5. Merealisasikan hasil-hasil yang telah diperoleh dari kegiatan FKMTSI kepada masing-masing wilayah.

Jenjang Organisasi FKMTSI
1. Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil pada masing-masing Perguruan Tinggi yang telah terdaftar sebagai anggota.
2. Himpunan-Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dikelompokkan pada wilayah Hukum (FKMTSI dibagi menjadi 16 wilayah).
3. Wilayah Hukum dihimpun oleh pusat yang meliputi seluruh wilayah Indonesia.
4. Untuk lembaga kemahasiswaan sederajat dan terkait baik langsung maupun tidak langsung yang berkedudukan di luar negeri dan bersedia ikut serta menjadi anggota di bentuk di wilayah khusus di bawah koordinasi pusat.

Wilayah Hukum FKMTSI
Wilayah Nangroe Aceh Darussalam
Wilayah I : Sumatera Utara
Wilayah II : Riau
Wilayah III : Sumatera Barat
Wilayah IV : Sumatera Selatan
Wilayah V : D. K. I. Jakarta
Wilayah VI : Jawa Barat
Wilayah VII : D. I. Yogyakarta
Wilayah VIII : Jawa Tengah
Wilayah IX : Jawa Timur
Wilayah X : Kalimantan
Wilayah XI : Sulawesi Selatan
Wilayah XII : Bali dan NTT
Wilayah XIII : Sulawesi Tengah
Wilayah XIV : Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua
Wilayah XV : Sulawesi Tenggara


Struktur Organisasi FKMTSI

Kongres Nasional
Nasional : KOORDINATOR UMUM

Wilayah : Koordinator Wilayah/Sub wilayah
Universitas : Koordinator Institusi/Ketua Himpunan


Lambang FKMTSI
o 4 (Empat) arah panah bermakna Mahasiswa Teknik Sipil yang berasal dari berbagai penjuru untuk berkumpul disatu wadah yaitu FKMTSI
o Piramida Tampak Atas bermakna konstruksi
o Bulatan (lingkaran) melambangkan Dunia
Warna
o Warna Hitam melambangkan keabadian dan kedalaman ilmu
o Warna Merah melambangkan keberanian
o Warna Biru melambangkan wawasan dan intelektualitas
o Warna Putih melambangkan kesucian
o Warna Merah + Hitam melambangkan kebesaran teknik
o Warna Kuning melambangkan profesi insan teknik sipil

Pertemuan Rutin FKMTSI
1. FKMTSI mengadakan/menyelenggarakan pertemuan rutin untuk memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan dinamakan dengan Temu Wicara FKMTSI
2. Pertemuan ini diisi dengan acara kegiatan yang menarik, bermanfaat, kreatif, inovatif, serta bersifat ilmmiah, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa teknik sipil dan mengikat tali persaudaraan.
3. Agar dapat mengikut sertakan sebanyak mungkin anggota dalam pertemuan tersebut, maka perlu direncanakan pada waktu-waktu tertentu.

Temu Wicara FKMTSI
Temu Wicara I FKMTSI di Bandung (1987)
Temu Wicara II FKMTSI di Jakarta (1989)
Temu Wicara III FKMTSI di Medan
Temu Wicara IV FKMTSI di Ujung Pandang
Temu Wicara V FKMTSI di Surabaya
Temu Wicara VI FKMTSI di Yogyakarta
Temu Wicara VII FKMTSI PADANG
Temu Wicara VIII FKMTSI di Semarang
Temu Wicara IXFKMTSI di Jakarta (1996)
Temu Wicara X FKMTSI di Pontianak (1997)
Temu Wicara XI FKMTSI di Palu (1998)
Temu Wicara XII FKMTSI di Bali (1999)
Temu Wicara XIII FKMTSI di Palembang (2000)
Temu Wicara XIV FKMTSI di Pekanbaru (2001)
Temu Wicara XV FKMTSI di Yogyakarta (2002)
Temu Wicara XVI FKMTSI di Makassar (2003)
Temu Wicara XVII FKMTSI di Samarinda (2004)
Temu Wicara XVIII FKMTSI di Jakarta (tidak terlaksana) (2005)
Pertemuan Nasional FKMTSI di Balikpapan (2006)
Temu Wicara XIX FKMTSI di Manado (2006)
Temu Wicara XX FKMTSI di Palangkaraya (2008)
Temu Wicara XXI FKMTSI di PADANG ??? (Sampai Saat Ini Belum Terlaksana)

Kerjasama-Kerjasama FKMTSI
Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) diantaranya dengan:
REI, IMKINDO, GAPENSI, HAKI, HATHI, AKI, HPJI, LPJK.
Jumlah Anggota FKMTSI
200 Institusi

Envision Green Hotel - hotel ramah lingkungan



Envision Green Hotel diusulkan untuk kota Miami berbasis Michael Rosenthal Associates dalam kompetisi desain Inovasi Radikal. Bagian menara angin, bagian resort eko-perkotaan struktur yang disebut-sebut sebagai salah satu landmark yang paling dikenal bagi kota di mana pada akhirnya akan diletakkan.

Operasi seperti organisme hidup, Envision harfiah bernafas melalui angin dan sistem konversi atmosfer, yang memungkinkan udara alami ke dalam interior bangunan tanpa intervensi mekanis. Photovoltaic selubung eksterior menyediakan energi bangunan, sementara kebun dalam ruangan pada berbagai tingkat, menciptakan mini mikro yang menyaring udara dan bertindak sebagai isolasi tambahan. kolam daur ulang di sekitar struktur berfungsi sebagai menangkap wastafel, waduk air, hambatan api, dan sangat diperlukan fitur air dekoratif. Daya dari turbin angin memanaskan boiler dan menciptakan uap untuk tanaman air chiller di bawah struktur dingin dan panas hotel.

Dalam hotel, kamar akan dirancang pada 4 kaki ganda untuk memenuhi bahan berukuran standar dan mengurangi limbah konstruksi. Sebuah efisiensi yang tinggi sistem LED akan menerangi interior, dan tidak beracun. Selain perlengkapan hemat air khas, Envision Green Hotel akan menggunakan air hujan untuk pembilasan dan irigasi. Kamar-kamar juga akan termasuk suasana hati pad unit kontrol yang memungkinkan setiap tamu untuk mengontrol pencahayaan dan memilih gambar groovy digital yang akan mencerminkan balik dinding kaca dan langit-langit.

Eksterior dinding tirai LED akan berubah warna sepanjang malam untuk menunjukkan perkembangan waktu, membuat efek cahaya Envision di malam hari.

Design Envision Green Hotel yang Menakjubkan











Perencanaan Pada Geometrik Jalan

Perencanaan geometrik adalah merupakan bagian dari perencanaan jalan keseluruhan. Ditinjau secara keseluruhan perencanaan geometrik harus dapat menjamin keselamatan maupun kenyamanan dari pemakai jalan. Untuk dapat menghasilkan suatu rencana jalan yang baik dan mendekati keadaan yang sebenarnya diperlukan suatu data dasar yang baik pula.
Perencanaan geometrik jalan juga merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimal pada arus lalu-lintas. Jadi tujuan dari perencanaann geometrik jalan adalah menghasilkan infrastruktur yang aman dan efisien pelayanan arus lalu lintas serta memaksimalkan biaya pelaksananaan ruang, bentuk dan ukuran. Jalan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan.
Secara geometrik, perencanaan jalan dibagi menjadi 2, yaitu perencanaan alinyemen horisontal dan alinyemen vertikalAlinyemen horizontal atau trase suatu jalan adalah garis proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta, yang biasa disebut tikungan atau belokan. Sedangkan Alinyemen vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang vertikal melalui sumbu jalan dengan bidang permukan pengerasan jalan, yang biasa disebut puncak tanjakan dan lembah turunan (jalan turun).
Tinjauan alinyemen horizontal secara keseluruhan
Ditinjau secara keseluruhan, penetapan alinyemen horizontal harus dapat menjamin keselamatan maupun kenyamanan bagi pemakai jalan. Untuk mencapai tujuan ini antara lain perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • ­ Sedapatnya mungkin menghindari broken back, artinya tikungan searah yang hanya dipisahkan oleh tangen yang pendek.
  • ­ Pada bagian yang relatif lurus dan panjang, jangan sampai terdapat tikungan yang tajam yang akan mengejutkan pengemudi.
  • ­ Kalau tidak sangat terpaksa jangan sampai menggunakan radius minimum, sebab jalan tersebut akan sulit mengikuti perkembangan-perkembangan mendatang.
  • ­ Dalam hal kita terpaksa menghadapi tikungan dengan lengkung majemuk harus diusahakan agar R1 > 1,5 R2.
  • ­ Pada tikungan berbentuk S maka panjang bagian tangen diantara kedua tikungan harus cukup untuk memberikan rounding pada ujung-ujung tepi perkerasan.
Menetapkan kecepatan rencana (design speed)
Untuk menetapkan alinyemen horizontal pada suatu rute, section ataupun segment dari suatu jalan, perlu diketahui terlebih dahulu ‘Topography” yang akan dilalui oleh trase jalan yang akan di design. Keadaan topograpi tersebut kemudian akan dijadikan dasar dalam menetapkan besarnya kecepatan rencana dari jalan yang akan direncanakan, setelah kelas jalan tersebut ditentukan.
Macam-macam kurva dalam alinyemen horizontal
Bentuk kurva dalam alinyemen horizontal terdiri atas :
  • Full Circle – FC (Lengkung Penuh) yaitu, Lengkung yang hanya terdiri dari bagian lengkung tanpa adanya peralihan. Yang dimaksud disini adalah hanya ada satu jari2 lingkaran pada lengkung tersebut. (lihat perbedaan dengan SCS)
  • Spiral-Circle-Spiral – SCS yaitu, Lengkung terdiri atas bagian lengkungan (Circle) dengan bagianperalihan (Spiral) untuk menghubungkan dengan bagian yang lurus FC. Dua bagian lengkung di kanan-kiri FC itulah yg disebut Spiral. (lihat perbedaan dengan FC).
  • Spiral-Spiral – SS yaitu, Lengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral saja tanpa adanya circle. Ini merupakan model SCS tanpa circle. Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan sangat tinggi. (lihat perbedaan dengan SCS)
Tinjauan alinyemen vertikal secara keseluruhan
Ditinjau secara keseluruhan alinyemn vertikal harus dapat memberikan kenyamanan kepada pemakai jalan disamping bentuknya jangan sampai kaku. Untuk mencapai itu harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • ­ Sedapat mungkin menghindari broken back, grad line atinya jangan sampai kita mendesaign lengkung vertikal searah (cembung maupun cekung) yang hanya dipisahkan oleh tangen yang pendek.
  • ­ Menghindari hidden dip, artinya kalau kita mempunyai alinymen vertikal yang relatif datar dan lurus, jangan sampai didalamnnya terdapat lengkung-lengkung cekung yang pendek yang dari jauh kelihatannya tidak ada atau tersembunyi.
  • ­ Landai penurunan yang tajam dan panjang harus diikuti oleh pendakian agar secara otomatis kecepatan yang besar dari kendaraan dapat dikurangi.
  • ­ Kalau pada suatu potongan jalan kita menghadapi alinyemen vertikal dengan kelandaian yang tersususun dari prosentase kecil sampai besar, maka kelandaian yang paling curam harus ditaruh pada bagian permulaan landai, berturut-turut kemudian kelandaian yang lebih kecil. Sampai akhirnya yang paling kecil.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
Alinyemen vertical direncanakan dengan mempertimbangkan antara lain hal-hal sebagai berikut :
  • Kecepatan rencana
Kecepatan rencana yang diambil harus disesuaikan dengan ketetapan yang telah dipakai pada alinyemen horizontal. Dengan demikian klasifikasi medan yang telah ditetapkan untuk alinyemen horizontal berikut wilayah-wilayah kecepatan rencananya harus dijadikan pegangan untuk menghitung tikungan-tikungan pada alinyemen vertikal. Kalau hal ini tidak dijaga akan diperoleh ketidak seimbangan, misalnya disatu pihak kita mempunyai kecepatan rencana yang tinggi untuk alinyemen horizontal, sedangkan alinyemen vertikalnya hanya mempunyai kecepatan rencana yang lebih rendah atau sebaliknya. Ini berarti akan merugikan pemakai jalan atau bahkan bias membahayakan pemakai jalan.
  • Topography
Keadaan topography ini earat hubungannya dengan volume pekerjaan tanah. Untuk terrain yang berat sering kita terpaksa harus menggunakan angka-angka kelandaian maximum pada alinyemen vertikal agar volumem pekerjaan tanah dapat dikurangi. Pada perencanaan jalan baru kita harus agak berhati-hati dalam menetapkan alinyemen vertikal. Sebab sekali kita kurang bijaksana dalam menetapkan kelandaian jalan, perbaikannya akan menuntut biaya yang sangat besar. Disamping itu penetapan kelandaian harus sedemikian sehingga tinggi galian atau dalamnya timbunan masih dalam batas-batas kemampuan pelaksanaan.
  • Fungsi jalan
Dalam merencanakan jalan (terutama didaerah perkotan) sering kita hadapi bahwa rencana jalan kita akan crossing dengan existing road. Sebelum menetapkan bentuk tersebut kita harus mengetahui betul, apa sebetulnya fungsi jalan kita maupun fungsi jalan yang dicross oleh kita jalan tersebut. Sehingga dengan demikian dapat kita tentukan bentuk-bentuk crossing tersebut. Dari bentuk-bentuk crossing tersebut baru dapat kita tentukan alinyemen vertikalnya.
  • Tebal perkerasan yang diperhitungkan
Untuk design jalan baru, tebal perkerasan tidak mempengaruhi penarikan alinyemen vertikal. Tapi untuk design yang sifatnya betterment, tebal perkerasan akan memegang peranan penting. Dalam hal ini penarikan alinyemenvertikal harus sudah sedemikian sehingga kedudukannya terhadap permukaan jalan lama mendekati atau sesuai dengan yang telah diperhitungkan.
  • Tanah dasar
Kadang-kadang kita terpaksa membuat jalan diatas tanah dasar yang sering kena banjir. Disini kita harus hati-hati artinya jangan sampai alinyemen vertikal kita tidak cukup tinggi. Kedudukan alinyemen vertikal harus sedemikian sehingga : Permukaan air banjir tidak mencapai lapis-lapis perkerasan. Cukup tinggi sampai kita dapat memasang culvert yang betul-betul bisa berfungsi.
Macam-macam contoh bentuk dalam alinyemen vertikal

Kontrak dalam proyek konstruksi

Kontrak kerja adalah suatu persetujuan yang dibuat oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi kepentingan pihak yang lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati bersama.
BUILD CONTRACT
Kontrak kerja yang menitik beratkan pada implementasi dari RENCANA DESAIN PROYEK yang sudah ada. Tugas pemborong hanya membangun saja. Kontrak jenis ini dibagai menjadi dua kategori yaitu :
DESIGN AND BUILD CONTRACTS
Pada kontrak ini pihak kontraktor diminta mengajukan penawaran pekerjaan termasuk disainnya (rencana proyek) berdasarkan keahlian pemborongnya (pakage deal). Keuntungan yang didapat oleh pemiliki dengan sistem ini yaitu memungkinkan mendapatkan desain yang baik dan bermanfaat bagi pemilik meskipun belum tentu harganya yang termurah.
Hal kedua yaitu pihak pemilik proyek hanya berurusan dengan sebuah organisasi yang sekaligus menangani masalah desain dan perencanaan plus pelaksanaannya. Kontrak seperti ini dapat digunakan pada proyek yang rumit dan memakai teknologi tinggi.
Design and built contract ini dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu :
- Tipe TURN – KEY, artinya mulai  preliminary study, pelaksanaannya dan penyediaan dananya diatur  dan dikerjakan oleh kontraktor. Pihak Pemilik hanya “putar kunci” pada waktu upacara penutupan proyek yang telah selesai dan mulai mengoperasikannya.
- Tipe NEGITIATED – CONTRACT, dilakukan pada proyek-proyek yang sifatnya rahasia (proyek militer) atau proyek yang memerlukan keahlian khusus yang hanya dimiliki oleh 1-2 kontraktor saja dan belum ada standar harga yang jelas.
DESIGN/MANAGEMENT CONTRACTS
Pekerjaan pengelolaan ini dapat dikontrakkan kepada suatu organisasi spesialis/individu yang dikenal sebagai Konsultan. Pekerjaan ini mencakup mulai dari idea, definisi proyek, konsep proyek, study kelayakan, pra-rencana sampai pada monitoring pengawasan pekerjaan fisiknya serta penyiapan manual operation and maintenance.
Management Contract dikenal ada 2 macam, yaitu :
  1. Projest Management Contracts, dimana Pemilik menetapkan sebuah team yang dipimpin oleh project manager untuk mengelola proyek dari tahapan konsepsional sampai selesai.
  2. Construction Management Contracts, mirip engan diatas, hanya disini pelaksannan seluruh pekerjaan dipecah-pecah sedemikian rupa dan dilelangkan segera hingga jadwal waktu pelaksanaan secara keseluruhan dapat dipersingkat (metode fast-track).
  3.