Cara Memilih Lokasi Pelabuhan

Pernahkah Anda mendengar Sabang? Sabang merupakan nama sebuah kota di Pulau Weh. Kota ini terletak di bagian paling barat Indonesia. Di pulau ini terdapat sebuah tugu titik 0 (nol) kilometer Indonesia. Pulau Weh berbatasan langsung dengan samudera Hindia, sehingga pulau ini terkenal dengan keindahan laut dan pantainya. Namun, hanya ada satu jenis transportasi yang sering digunakan orang untuk menuju pulau ini, yaitu transportasi laut. Untuk keperluan transportasi laut, dibutuhkan sebuah pelabuhan. Agar bangunan pelabuhan dapat dijangkau oleh banyak orang, maka diperlukan beberapa hal yang mempengaruhi lokasi atau letak suatu pelabuhan.

Letak suatu pelabuhan akan mempengahui operasional pelabuhan tersebut. Misalnya pelabuhan penumpang diusahakan terletak di lokasi yang padat penduduknya dan ada akses jalan raya menuju ke pelabuhan. Pelabuhan curah diletakkan di lokasi pabrik. Begitu juga dengan pelabuhan barang dan peti kemas. Intinya fungsi utama pelabuhan juga menentukan letak pelabuhan.


Menurut Bambang Triatmodjo (1986), tidak hanya fungsi yang menentukan lokasi, tetapi ada beberapa tinjauan alam yang harus juga diperhatikan. Adapun tinjauan yang dimaksud adalah tinjauan topografi dan geologi, pelayaran, sedimentasi, arus dan gelombang, serta kedalaman air. Hal ini akan mempengaruhi bangunan pelabuhan.


Tinjauan topografi dan geologi.

Untuk membangun sebuah pelabuhan diperlukan daratan yang luas untuk keperluan fasilitas pelabuhan seperti gudang dan dermaga. Bisa juga daratan yang sempit, tetapi harus didukung oleh perairan yang dangkal agar dapat ditimbun. Geologi atau data tanah diperlukan untuk mengetahui kemudahan dalam pengerukan kolam pelabuhan.

Tinjauan pelayaran, arus dan gelombang.

Kapal-kapal yang berlayar juga dipengaruhi oleh angin, gelombang, dan arus. Untuk itu letak pelabuhan harus memudahkan kapal-kapal berlayar dengan didukung angin, gelombang dan arus air laut.

Tinjauan sedimentasi.

Sedimentasi atau pengendapan lumpur di sekitar pelabuhan harus diusahakan seminimal mungkin, bahkan tidak terjadi sedimentasi. Karena biaya pengerukan bawah laut menghabiskan biaya yang besar. Jika terjadi sedimentasi, pelabuhan tidaklah ekonomis.

Tinjauan kedalaman air.

Kedalaman air di sekitar pelabuhan juga mempengaruhi pelabuhan. Kolam pelabuhan dirancang dengan kedalaman tertentu berdasarkan kebutuhan kapal-kapal yang dilayani. Maka kedalaman air disekitar pelabuhan harus terjaga.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Weh

http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
http://iamnotthoseman.wordpress.com

No comments:

Post a Comment