Struktur Bangunan Gedung Bertingkat

 
STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
GEDUNG  BERTINGKAT
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
  1. LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
  2. HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANATAI ATAU LEBIH 10 m)
PADA MATA KULIAH INI LEBIH DITEKANKAN PADA PENGERTIAN SELUK BELUK BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH SERTA CARA-CARA PENGGAMBARANYA, SEBAGAI DASAR PENGENALAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT. UTK DAPAT MENGANALISIS STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT SECARA UTUH DAN TERPADU MAKA DISARANKAN UT MEMPELAJARI ILMU-ILMU :
    1. MEKANIKA TEKNIK/ MEKANIKA REKAYASA
    2. FONDASI
    3. BETON
    4. BAJA
    5. GEMPA, DST
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERANCANGAN BANGUNAN:
1.                   ESTETIKA
                DASAR KEINDAHAN DAN KESERASIAN BANGUNAN YANG AKAN MEMBERIKAN KEBANGGAN PADA PEMILIKNYA
2.            FUNGSIONAL
                DISESUAIKAN DENGAN PEMANFAATNA DAN PENGGUNAANYA SEHINGGA MEMBERIKAN RASA NYAMAN
3.            STRUKTURAL
                STRUKTUR YANG KUAT DAN MANTAP SHG MEMBERIKAN RASA AMAN UNTUK TINGGAL DI DALAMNYA
lanjutan
4.            EKONOMIS
                PENDEMENSIAN (UKURAN STRUKTUR) YANG PROPORSIONAL DAN PEMAKAIAN BAHAN YANG SESUAI SEHINGGA BANGUNAN AWET MEMPUNYAI UMUR YANG PANJANG, PEMELIHARAAN YANG MUDAH.
SYARAT-SYARAT SEBUAH STRUKTUR BANGUNAN :
·         KEKUATAAN (STRENGHT)
-        SALAH SATU KEKUATAN BAHAN BISA DILIHAT DARI SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN TSB,
-        TEGANGAN (σ), REGANGAN (ε) DST
·         KEKAKUAN (STIFFNESS/ k)
·         KESTABILAN
·         EKONOMIS
·         ESTETIKA
TAHAPAN DALAM PERANCANGAN DAN ANALISIS BANGUNAN BERTINGKAT:
1. TAHAPAN ARSITEKTURAL
-        DENAH SETIAP LANTAI
-        POTONGAN
-        TAMPAK
-        PERPEKTIF
-        DETAIL
-        FASILITAS GEDUNG
-        RAB + RKS
2. TAHAPAN STRUKTURAL
  PEMBEBANAN
  MERENCANAKAN DENAH PORTAL UNTUK MENENTUKAN LETAK KOLOM DAN BALOK UTAMA
  ANALISIS  MEKANIKA UNTUK PENDEMENSIAAN ELEMEN STRUKTUR /RANGKA
  PENYELIDIKAN TANAH UNTUK PERENCAAN PONDASI
3. TAHAPAN FINISHING
  SENTUHAN AKHIR UNTUK KEINDAHAN, MELENGKAPI GEDUNG DENGAN FASILITAS ALAT-LAT MEE à UT PELAYANAN PENGHUNINYA.
2. PEMBEBANAN
BERDASARKAN LAMANYA
1. MATI/ TETAP à BERAT SENDIRI
  ADALAH BERAT DARI SEMUA BAGIAN  BANGUNAN YANG BERSIFAT TETAP, TERMASUK SEGALA UNSUR TAMBAHAN, ALAT  ATAU MESIN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TDK TERPISAHKAN DENGAN BANGUNAN.
2. HIDUP/ SEMENTARA à ANGIN, AIR HUJAN, SALJU, GEMPA
  ADALAH BERAT DARI PENGHUNI DAN ATAU BARANG-BARANG YANG DAPAT BERPINDAH, YANG BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI BANGUNAN
BERDASARKAN ARAH BEBAN
  VERTIKAL à BERAT SENDIRI
  HORISONTAL à ANGIN, GEMPA
BERDASARKAN GERAKANNYA
  DIAM / STATIS à BEBAN SENDIRI
  BERGERAK / DINAMIS à GEMPA, MESIN, LEDAKAN BOM
BEBAN GEMPA ADALAH BESARNYA GETARAN YANG TERJADI DI DALAM STRUKTUR RANGKA BANGUNAN AKIBAT ADANYA GERAKAN TANAH OLEH GEMPA, DIHITUNG BERDASARKANA ANALISIS DINAMI.
BERDASARKAN DISTRIBUSI/ PENYEBARAN BEBAN :
  BEBAN MERATA
                BEBAN MERATA PADA SELURUH BIDANG PEMBEBANAN DAN BESARNYA SAMA.
                à AIR DALAM KOLAM, ANGIN, ORANG DALAM GEDUNG PERTEMUAN, DST.
  BEBAN TERPUSAT / TITIK
       DIAM à PEKERJA PD SAAT KONSTRUKSI, BEBAN PADA KOLOM
       BERJALAN à BEBAN GANDAR PADA KENDARAAN, KRAN PENGANGKAT BARANG



TEGANGAN EFEKTIF

1.    Pengertian
Berat tanah yang terendam air disebut berat tanah efektif, sedangkan tegangan yang terjadi akibat berat tanah efektif di dalam tanah disebut tegangan efektif. Pada tanah granuler, tanah pasir, dan kerikil dikenal dengan tegangan intergranuler. Tegangan efektif merupakan tegangan yang mempengaruhi kuat geser dan perubahan volume atau penurunan tanah.

2.    Tegangan Efektif dan Tegangan Netral
Terzaghi (1923) memberikan prisip tegangan efektif yang bekerja pada tanah jenuh air yang dinyatakan dalam persamaan :
σ = σ’ + u
 
                                                                                                                          (1.1)
dimana
σ    =  tegangan normal total pada suatu bidang di dalam massa tanah (tegangan akibat berat tanah total termasuk ruang pori, persatuan luas yang arahnya tegak lurus)
u    =    tekanan pori (u), dikenal dengan tekanan netral yang bekerja ke segala arah sama besar
σ’   =    tegangan normal efektif (σ’), yaitu tegangan yang dihasilkan dari beban butiran tanah efektif per satuan bidang luas
σz = γsat z
 
Tegangan efektif dalam tanah dapat ditentukan dengan cara meninjau lapisan tanah dengan permukaan mendatar dan dengan permukaan air tanah pada permukaan. Tegangan vertikal total  (σz) merupakan tegangan normal pada bidang horisontal pada kedalaman z, dengan persamaan :
                                                                                                                          (1.2)
σz   =    kedalaman titik di dalam tanah
γsat =    berat volume tanah jenuh
Jika air tidak mengalir maka tekanan air pori pada sembarang kedalaman akan berupa tekanan hidrostatis. Karena itu pada kedalaman z tekanan pori (u), dapat didefinisikan :
u = γw z
 
                                                                                                                          (1.3)
                                 

Gambar 1.1 Tegangan efektif


Menurut persamaan (1.1) tegangan vertikal efektif (σz’) pada kedalaman z :


σz’ = σz – u
σz = z γsat – z γw
σz = (γsatγw) z
 σz= γ’ z
 


           

                                                                                                                                
                                                                                                                          (1.4)

dengan γ’ merupakan berat volume apung atau berat volume tanah efektif saat tanah terendam air.
σ = σ’ + ua – X (ua - uw)
 
            Tekanan air pori (uw) harus lebih kecil daripada tegangan yang terjadi dalam udara (ua) akibat tarikan permukaan. Sehingga Bishop (1995) mengusulkan persamaan hubungan tegangan total(σ) dan tegangan efektif (σ’) untuk tanah jenuh :
                                                                                                                          (1.5)
Gambar 1.2
dengan :
X   =    parameter  yang ditentukan secara ekperimental
uw =    tekanan air pori
ua   =    tekanan udara dalam pori
Untuk tanah jenuh (S = 1) nilai X = 1 untuk tanah kering sempurna (S = 0) maka X = 0

3.    Tegangan pada Tanah Jenuh Air tanpa Rembesan
Gambar 1.3
Pada gambar 1.3 menunjukan suatu massa tanah jenuh air di dalam suatu tabung tanpa adanya rembesan air ke segala arah. Tegangan total di titik A dapat dihitung dengan cara :
σ = H γw + (HA - H) γsat
 
                                                                                                              (1.6)
dimana
σ    =    tegangan total pada titik A
γw   =    berat volume air
γsat  =    berat volume tanah jenuh air
H   =    tinggi muka air diukur dari permukaan tanah di dalam bidang
HA =    jarak antara titik A dan muka air
Tegangan total (σ) dari persamaan (1.6) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a)      Bagian yang diterima oleh air di dalam ruang pori yang menerus (tegangan ini bekerja ke segala arah sama besar)
b)      Sisa dari tegangan total dipikul oleh butiran tanah padat pada titik-titik sentuhnya.

4.    Tegangan pada Tanah Jenuh Air dengan Rembesan
Tegangan efektif pada suatu titik akan mengalami perubahan dikarenakan oleh adanya rembesan air yang melaluinya. Tegangan efektif ini akan bertambah besar atau kecil tergantung pada arah rembesan.
a)      Rembesan ke Atas
Gambar 1.4
Pada gambar 1.4 menunjukan suatu lapisan tanah berbutir di dalam silinder dimana terdapat rembesan air ke atas yang disebabkan adanya penambahan air melalui saluran pada dasar silinder.
Pada titik A
Tegangan total (σA)     = H1γw
Tekaan air pori (uA)     = H1γw
Tegangan efektif (σA’)= σA - uA = 0
Pada titik B
Tegangan total (σB)     = H1γw + H2γsat
Tekaan air pori (uB)     = (H1 + H2 + h) γw
Tegangan efektif (σB’)= σB – uB
                                    = H2γsat - γw - h γw
                       


b)      Rembesan ke Bawah
Gambar 1.5
Keadaan di mana terdapat rembesan air ke bawah dapat dilihat dalam gambar 1.5. Ketinggian air di dalam silinder diusahakan tetap, hal ini diatur dengan cara menambahkan air dari atas dan pengaliran air ke luar melalui dasar selinder.
Tegangan total (σB)     = H1γw + zγsat
Tekaan air pori (uB)     = (H1 + z – iz)γw
Tegangan efektif (σB’)= σB – uB
                                    = (H1γw + zγsat) – (H1 + z – iz) γw
                                                = z γ’ + iz γw                                                                       (1.7)

5.    Penggelembungan pada Tanah yang Disebabkan oleh Rembesan di Sekeliling Turap
Gaya rembesan per satuan volume tanah dapat dihitung untuk memeriksa kemungkinan keruntuhan suatu turap di mana rembesan dalam tanah dapat menyebakan penggelemmbungan (heave) pada daerah hilir sesuai yang ditunjukan oleh gambar 1.6. Terzaghi (1992) menyimpulkan bahwa penggelembungan udara pada umumnya terjadi pada daerah sejauh D/2 dari turap (di mana D adalah kedalaman pemancangan turap).
            FS = 

Gambar 1.6
Dimana :
FS  =    faktor keamanan
W’ =    berat tanah basah di daerah gelembung per satuan lebar turap

6.    Penentuan Zona Potensi Likuifasi di Kota Maumere dengan Pendekatan Tegangan Efektif Melalui Metoda Poroelastisitas dan Elemen Hingga
Ketika pasir lepas jenuh mengalami getaran gempa maka tekanan air pori akan meningkat. Kenaikan ini akan mengurangi tegangan efektif tanah dan apabila terus berlanjut maka tegangan efektif akan menjadi nol sehingga tanah kehilangan kekuatannya. Kondisi ini disebut Likuffaksi. Kerugian yang diakibatkan likuifaksi sangat besar, oleh karena itu perlu dibuat suatu peta kerentanan likuifaksi pada daerah tertentu terutama yang terletak di daerah berpasir yang rawan gempa dan memiliki arti strategis tertentu. Penentuan zona kerentanan likuifaksi sangat bermanfaat karena membantu para perancang bangunan-bangunan sipil dalam menentukan lokasi proyeknya dan menentukan perlakuan-perlakuan apa saja yang diperlukan untuk menanggulangi fenomena ini.
Penentuan zone potensi likuifaksi yang digunakan adabab dengan analisis tegangan efektif melalui Metoda Karakteristik yang berdasarkan konsep poroelastisitas dan analisis dinamik. Hasil yang didapat menunjukkan rawannya daerah pantai terhadap bahaya likuifaksi yang diindikasikan dengan turunnya tegangan efektif mendekati nol.


Soal – soal :
           
1.   Hitung tegangan total dan tegangan efektif di A apabila γsat = 10 kN/m3




















                                 
                                                    

      Jawab :

·         Tegangan Total
σA = (1 x 10) + (3 x 9,8)
     = 39.43 kN/m2

·         Tekanan Air Pori
ua = 4 x 9,8
    = 39,2 kN/m2

·         Tegangan Efektif
σ’ = σA - ua  
σ’ = 39.43 – 39,2
σ’ = 0,23 kN/m2


2. Hitung tegangan efektif di A apabila γsat = 15 kN/m3 dan γb = 10 kN/m3 apabila
    a. permukaan air di (a)
    b. permukaan air di (b)
                               




      Jawab :
a.       Tegangan di A
σA = 2 γb
     = 20 kN/m2
ua = 0
σ’ = σA - ua  
σ’ = 20– 0
σ’ = 20 kN/m2


b.      Tegangan di A
σA = 2 γsat + 2 γw
     = (2 x 15) + (2 x 9,8)
     = 49,6 kN/m2
ua = 4 γw
    = 4 x 9.8
    = 39,2 kN/m2
σ’ = σA - ua  
σ’ = 49.6 – 39.2
σ’ = 10,4 kN/m2


Geologi Rekayasa










Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah kegiatan yang berkaitan dengan gerakan magma. Magma sebagai masa silikat cair pijar sangat giat melakukan gerakan ke segala arah baik secara vertical, miring, menyusup atau mendatar, yang bergerak dipermukaan bumi ataupun hanya di dalam bumi. Bagian bumi tempat keluarnya magma disebut gunung berapi, sedangkan gerakan magma yang dapat mengangkat lapisan batuan yang cembung ke atas dan mengikis ruangan yang gejala-gejala
vulkanisme tersebut meliputi :
1) Instruksi Magma
Yaitu proses penerobosan magma ke dalam litosfer tetapi tidak mampu mencapai permukaan bumi. Intrusi magma
menghasilkan bentukan-bentukan di dalam dapur magma.
- Batolit, yaitu magma yang membeku di dalam dapur magma.
- Lakolit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari resapan magma dan membeku diantara dua lapisan batuan berbentuk
lensa cembung.
- Sill/keeping intrusi, batuan beku yang berbentuk diantara dua lapisan batuan, berbentuk pipih dan melebar.
- Gang, yaitu magma yang memotong lapisan batuan dengan arah tegak/miring, berbentuk pipih dan melebar.
- Apofisa, yaitu batuan beku yang berbentuk dicabang-cabang gang, berukuran kecil.
2) Ekstrusi Magma
Yaitu gerakan magma mencapai permukaan bumi dalam bentuk letusan atau erupsi.erupsi dibedakan menjadi tiga
macam sebagai berikut :
a) Erupsi linear, yaitu keluarnya magma melalui retakan atau celah.
b) Erupsi sentral, yaitu keluarnya magma melalui terusan kepundan
- Gunung api perisai (tameng)
Terjadi akibat magma keluar sangat encer. Selanjutnya magma yang emcer ini mengalir kesegala arah membentuk
lereng yang sangat landai, sekitar 10 – 100.
- Gunung Api Maar
Terjadi akibat letusan ekspolosif yang membentuk lubang lingkaran besar di permukaan bumi. Dapur magma yang kecil
dan dangkal mengakibatkan letusan satu kali dan mati. Gunung api maar tidak tinggi dan terdiri atas timbunan bahanbahan
padat atau efflata dan dibawahnya kadang-kadang terdapat air. Misalnya danau Klakah.
- Gunung Api Strato
Terjadi akibat erupsi eksplosip yang diselingi dengan erupsi efusif sehingga lerengnya berlapis-lapis dan terdiri atas
bermacam-macam batuan. Gunung api strato paling banyak terdapat di dunia, seperti di Indonesia adalah gunung
merbabu dan Merapi Jawa Tengah, semeru dan Kelud (Jawa Timur)
c) Erupsi Areal, yaitu keluarnya magma pada satu areal tertentu karena dekatnya dapur magma dengan permukaan
bumi. Berdasarkan kuat tidaknya letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibedakan atas
dua macam, yaitu :
1. Erupsi eksplosif, adalah erupsi atau letusan dan kandungan mineral yang dikeluarkan, erupsi ini biasanya
menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat cair.
2. Erupsi efusif atau letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas kurang kuat. Pada proses erufsi ini
material yang dikeluarkan adalah material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil.
Selanjutnya bahan-bahan tersebut mengalir pada lereng gunung sebagai aliran lava.
Lempeng tektonik, proses gelologis yang bertanggung jawab untuk penciptaan benua, pegunungan dan lantai samudera bumi, mungkin adalah semacam on-off. Ilmuan telah menganggap bahwa pergeseran lempeng kerak telah melambat namun terus terjadi pada sebagian besar sejarah bumi, namun studi terbaru dari peneliti2 di Carnegie Institution menyarankan bahwa tektonik lempeng pernah berhenti paling tidak sekali dalam sejarah planet bumi dan dapat terjadi lagi.

Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.
Sebuah aspek kunci dari teori tektonik lempeng adalah bahwa skala waktu geologis lantai samudera adalah fitur transient, membuka dan menutup saat lempeng2 bergeser. Lantai samudera dikonsumsi oleh sebuah proses yang disebut subduksi, dimana lempeng tektonik menurun kedalam mantel bumi. Zona subduksi adalah lokasi dari palung samudera, aktivitas gempa bumi tinggi, dan sebagian besar gunung api utama dunia.
Saat sebuah lempeng samudera bertabrakan dengan lempeng samudera lain atau dengan sebuah lempeng yang membawa benua, satu lempeng akan melengkung dan bergeser dibawah yang lainnya. Proses ini disebut sibduksi. Saat lempeng tersubduksi tenggelam jauh kedalam mantel, ia menjadi begitu panas sehingga mencairkan batuan sekitar. Batuan cair naik lewat kerak dan keluar pada permukaan dari lempeng di atasnya.(Credit: Woods Hole Oceanographic Institution),sebagian besar zona subduksi saat ini berada di lantai samudera pasifik. Bila lantai pasifik sangat dekat, seperti diramalkan dalam 350 juta tahun saat Amerika yang bergerak ke barat bertabrakan dengan Eurasia, maka sebagian besar zona subduksi planet akan lenyap bersamanya.




3 GERAK UTAMA PADA TEKTONIK LEMPENG

1. DIVERGEN (PERGERAKAN MENJAUH ANTAR LEMPENG)

2. KONVERGEN (PERGERAKAN SALING MENDEKAT ANTAR LEMPENG)

3. TRANSFORM ( GERAK SALING BERSEBELAHAN ANATR LEMPENG)



MATERI LENGKAPNYA BISA DOWNLOAD DISINI

MANAJEMEN KONSTRUKSI

  MANAJEMEN KONSTRUKSI
PENDAHULUAN
BERBAGAI DALAM DAN LUAR NEGERI DIBACA, ADA  315 PENGERTIAN MANAJEMEN. TIGA RATUS LIMA BELAS PENGERTIAN MANAJEMEN TERSEBUT, DIANALISIS TITIK TEMU KESAMAAN SEKALIGUS PERBEDANNYA BERBASIS LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENULIS SENDIRI ADALAH BIDANG MANAJEMEN. SEHINGGA KETEMU SUDAH TERDAPAT TUJUH KELOMPOK ARTI MANAJEMEN.
  TUJUH ARTI MANAJEMEN
  1. MANAJEMEN SEBAGAI ALAT ATAU CARA. INI MEMPUNYAI ARTI PENGGUNAAN MANUSIA, UANG, BAHAN-BAHAN, PERLENGKAPAN DAN METODE SECARA EFEKTIF DEMI MENCAPAI TUJUAN.
  2. MANAJEMEN SEBAGAI KEKUATAN. ARTINYA, SEBUAH KEKUATAN YANG MEMIMPIN, MEMBERI PANDUAN, DAN MENGARAHKAN SUATU ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN.
  3. MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM. SISTEM PERILAKU KERJASAMA MANUSIA YANG DIARAHKAN DALAM MENCAPAI TUJUAN LEWAT AKTIFITAS-AKTIFITAS RASIONAL BERKESINAMBUNGAN.
  4. MANAJEMEN HUGA SEBAGAI PROSES. PROSES PENCAPAIAN HASIL YANG DIINGINKAN VIA PENGGUNAAN SUMBER DAYA SECARA EFISIEN.
  1. MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI. INI BERARTI, FUNGSI DARI DEWAN MANAJER ATAU SERING DISEBUT MANAJEMEN UNTUK MENETAPKAN KEBIJAKAN, KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN SERTA BERTANGGUNG JAWAB DALAM MEMBENTUK STRUKTUR ORGANISASI UNTUK MELAKSANAKAN KEBIJAKAN YANG DITETAPKANNYA.
  2. MANAJEMEN SEBAGAI TUGAS. TUGAS DARIPADA PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PEMOTIVASIAN DAN PENGAWASAN MENCAPAI SATU ATAU LEBIH TUJUAN.
  3. MANAJEMEN SEBAGAI AKTIFITAS. SEBAGAI AKTIFITAS KATA MANAJEMEN MERUJUK PADA ARTI PENCAPAIAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN MELALUI USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN ORANG LAIN.
MANAJEMEN MEMUNCULKAN DIRINYA SEBAGAI AKTIFITAS YANG DILAKUKAN SEKELOMPOK ORANG DALAM SUATU SISTEM RELATIONSHIP DENGAN PERTOLONGAN SUMBER DAYA BERSAMA SELURUH FASILITAS MENCAPAI TUJUAN YANG HENDAK DIPEROLEH SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN. AAH PAK DJOKO APALAH ARTI SEBUAH NAMA.
JADI  MANAJEMEN SECARA LUAS BERARTI MENGELOLA. (IMAM MULYANA)
  Prinsip manajemen
PRINSIP-PRINSIP DALAM MANAJEMEN BERSIFAT LENTUR DALAM ARTI BAHWA PERLU DIPERTIMBANGKAN SESUAI DENGAN KONDISI-KONDISI KHUSUS DAN SITUASI-SITUASI YANG BERUBAH. MENURUT HENRY FAYOL, SEORANG PENCETUS TEORI MANAJEMEN YANG BERASAL DARI PERANCIS, PRINSIP-PRINSIP UMUM MANAJEMEN INI TERDIRI DARI:
    1. PEMBAGIAN KERJA (DIVISION OF WORK)
    2. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB (AUTHORITY AND RESPONSIBILITY)
    3. DISIPLIN (DISCIPLINE)
    4. KESATUAN PERINTAH (UNITY OF COMMAND)
    5. KESATUAN PENGARAHAN (UNITY OF DIRECTION)
    6. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORGANISASI DI ATAS KEPENTINGAN SENDIRI
    7. PENGGAJIAN PEGAWAI
    8. PEMUSATAN (CENTRALIZATION)
    9. HIRARKI (TINGKATAN)
    10. KETERTIBAN (ORDER)
    11. KEADILAN DAN KEJUJURAN
    12. STABILITAS KONDISI KARYAWAN
    13. PRAKARSA (INISIATIVE)
    14. SEMANGAT KESATUAN, SEMANGAT KORPS
  Manajer
  Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
  Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
  Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
  TINGKATAN MANAJER
Tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
  Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
  Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
  Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
  KETERAMPILAN MANAJER

  MANAJEMEN KONSTRUKSI
MANAJEMEN KONSTRUKSI TERDIRI DARI DUA KATA YAITU :
  MANAJEMEN (MANAGEMENT)
  KONSTRUKSI (CONSTRUCTION)
Manajemen ialah suatu proses nyata yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling), yang masing masing saling memanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan (science) maupun keahlian (art), dalam rangka untuk mencapai mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan.
  KONSTRUKSI
  Pengertian konstruksi dalam masyarakat masih banyak kerancuan-kerancuan. Istilah konstruksi beton, konstruksi baja, konstruksi kayu misalnya, seringkali masih digunakan untuk maksud mengartikan struktur rangka beton, struktur baja, struktur kayu. Kerancuan ini kemungkinan timbul karena di masa lalu kita pernah menggunakan sebagai padanan kata constructie (bahasa Belanda, struktur) yang artinya berlainan dengan kata construction (bahasa Inggris, pembangunan).
  MANAJEMEN KONSTRUKSI
  Manajemen konstruksi yang selama ini digunakan oleh kalangan luas adalah padanan dari istilah bahasa Inggris construction management  yang berarti pengelolaan pembangunan sesuatu bangunan.
 

MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PROYEK
PENDAHULUAN
PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG HANYA SATU KALI DILAKSANAKAN DAN UMUMNYA BERJANGKA WAKTU PENDEK. DALAM RANGKAIAN KEGIATAN TERDAPAT PROSES YANG MENGOLAH SUMBERDAYA PROYEK MENJADI SUATU HASIL YG BERUPA FISIK ATAU BANGUNAN.
INDUSTRI BARANG, INDUSTRI JASA &INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
RINCIAN KEGIATAN INSDUSTRI BARANG
  PRODUK BERSIFAT FISIK, DPT DILIHAT SEBELUM DIBELI
  MENGOLAH BARANG MENTAH/BAKU MJD BARANG JADI
  DIPRODUKSI DL BR DIJUAL
  INVESTASI BESAR
  PRODUK DAPAT DISIMPAN
  STANDART PRODUK RELATIF TETAP (SAMA)
  LOKASI PRODUKSI TETAP/ STATIS
  DIPRODUKSI DULU BARU DIKOMSUMSI
RINCIAN KEGIATAN INSDUSTRI JASA
1.       PRODUK BERSIFAT TDK BERBENTUK  FISIK
2.       TDK MENGOLAH BARANG MENTAH/BAKU
3.       DIJUAL / DITAWARKAN DULU BARU DI PRODUKSI
4.       RELATIF TIDAK  MEMERLUKAN INVESTASI YG BESAR
5.       STANDART PRODUK TDK  TETAP (SAMA)
6.       LOKASI PRODUKSI TDK TETAP/ DINAMIS
7.       DIPRODUKSI  BERSAMAAN DGN DIKOMSUMSI
RINCIAN KEGIATAN INSDUSTRI JASA KONSTRUKSI
  1. PRODUK BERBENTUK FISIK (BANGUNAN) à INDUSTRI BARANG
  2. MENGOLAH BAHAN BAKU à INDUSTRI BARANG
  3. DITAWARKAN LEBIH DULU, BARU DIPRODUKSI à INDUSTRI JASA
  4. PRODUKSI BERSAMAAN DGN KOMSUMSI, TETAPI TERKADANG TDK BERSAMAAN (TURN KEY PROJECT) àINDUSTRI BARANG/JASA
  5. PRODUK DAPAT DISIMPAN àINDUSTRI BARANG
  6. LOKASI TIDAK TETAP à INDUSTRI JASA
  7. STANDART PRODUK TDK TETAP à INDUSTRI JASA
KARAKTERISTIK/ SIFAT-SIFAT UMUM PROYEK KONSRTUKSI (SOEHENDRAJATI)
  PROYEK ADALAH USAHA YG KOMPLEK, BIASANYA TDK MERUPAKAN KEGIATAN YG BERULANG DLM PENGERTIAN LUAS.
  MENGHASILKAN PRODUK YG SPESIFIK
  MEMPUNYAI SIKLUS HIDUP, ADA TITIK AWAL DAN AKHIR, PHASE-PHASE PROYEK MENCAKUP : KONSEPSI DAN DEFINISI, DESAIN DAN PENGEMBANGAN, PENERAPAN, PENYELESAIAN DAN OPERASIONAL.
  CIRI-CIRI PROYEK BERUBAH-UBAH SELAMA MELALUI PHASE SIKLUS HIDUPNYA.
  KETIDAK PASTIAN BIAYA DAN WAKTU  TERHADAP MAKIN DEWASANYA PHASE PROYEK.
KARAKTERISTIK/ SIFAT-SIFAT PROYEK KONSTRUKSI (ERVIANTO)
  1. PROYEK BERSIFAT UNIK
TDK PERNAH TERJADI RANGKAIAN KEGIATAN YG SAMA PERSIS (TDK ADA PROYEK IDENTIK TAPI PROYEK SEJENIS), PROYEK BERSIFAT SEMENTARA DAN SELALU MELIBATKAN GRUP PEKERJA YG BEREDA-BEDA.
2. MEMBUTUHKAN SUMBER DAYA (RESOURCES)
MEMBUTUHKAN 5 M (MAN, MONEY, MECHINE, MATERIAL & METHODE). PENGORGANISASIAN SUMBERDAYA DILAKUKAN SEORANG MANAJER PROYEK. MENGORGANISASIKAN PEKERJA LEBIH SULIT DIBANDING YG LAINYA, SHG DIBUTUHKAN PENGETAHUAN TTG TEORI KEPEMIMPINAN YG HARUS DIPELAJARI. SEMENTARA PENGETAHUAN YANG DIPELAJARI BERSIFAT TEKNIS, MISAL STRUKTUR BETON, MR DLL.
3. MEMBUTUHKAN ORGANISASI
SETIAP ORGANISASI MEMPUNYAI KERAGAMAN TUJUAN DIMANA DIDALAMNYA TERLIBAT BANYAK INDIVIDU DGN RAGAM KEAHLIAN, KETERTARIKAN, KEPRIBADIAN JUGA KETIDAKPASTIAN, SHG SBG LANGKAH AWAL ADALAH MENYATUKAN VISI MENJADI SATU TUJUAN YG DITETAPKAN ORGANISASI.
KARAKTERISTRIK PROYEK KONSTRUKSI
TRIPLE CONTRAINT P ROYEK KONSTRUKSI

MANAGEMEN PROYEK
MANAGEMEN PROYEK ADALAH SEMUA PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN KOORDINASI SUATU PROYEK DARI AWAL (GAGASAN) HINGGA BERAKHIRNYA PROYEK UNTUK MENJAMIN PELAKSANAAN PROYEK SECARA TEPAT WAKTU, TEPAT BIAYA DAN TEPAT MUTU.
IMPLIKASI CIRI-CIRI PROYEK DALAM PRAKTEK YG HARUS DIPAHAMI :
  1. PROYEK HARUS DIMANAJEMENI ATAS DASAR PER PHASE DARI SIKLUS HIDUPNYA DGN TANGGUNG JAWAB YG MAKSIMUM SERTA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN YANG TERINTEGRASI.
  2. ORENTASI PADA PROSES DAN PRODUK
  3. ORGANISASI PROYEK HARUS TERKAIT TERUS-MENERUS DGN ORGANISASI U INDUKNYA.
  4. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PD PHASE-PHASE SEBELUMNYA MEMPUNYAI DAMPAK YG LUAS DLM WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PROYEK.
KEBUTUHAN AKAN MANAJEMEN PROYEK
MANAJEMEN PROYEK BELUM MENJAMIN SEPENUHNYA TERLAKSANA PROYEK, PERLU DIDUKUNG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI.


MANAJEMEN PROYEK LEBIH MENEKANKAN PERENCANAAN PENGENDALIAN DIBANDING DGN MANAJEMEN DARI DEPARTEMEN FUNGSIONAL, DITEKAKNKAN PULA KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA SERTA MENDASRKAN PD FAKTOR HASIL KARYA DAN USAHA PENCAPAINYA.


MANAJEMEN PROYEK MERUPAKAN SUATU SISTEM DR PEDOMAN-PEDOMAN POKOK YG SALING TERGANTUNG, BERHUBUNGAN DAN BERINTERAKSI.BERHASILNYA MP SANGAT TERGANTUNG DARI INTEGRASI DAN CARA PENDEKATAN YG DIGUNAKAN UT MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DLM PROYEK