Nah, karena judulnya adalah grafik cepat, maka jenis balok yang
didesain juga bukan balok yang aneh-aneh, melainkan jenis balok yang
paling sederhana, yaitu balok persegi (bukan balok T) Cara paling cepat
desain balok beton adalah dengan menggunakan dan sedikit analisa
grafik.. :)
Grafik hubungan versus sebenarnya sudah banyak terdapat di buku-buku yang membahas desain balok beton bertulang. Di sini kami coba membuat grafik yang sama. Tapi, kami coba tidak sekedar memberi grafik, tapi juga membuat grafik, bagaimana menurunkan persamaan grafik tersebut.
Kita mulai dengan diagram yang sudah umum digunakan untuk analisa balok.
Persamaan kesetimbangan gaya antara gaya tekan beton dan gaya tarik tulangan. Bisa dituliskan sbb:
Sehingga,
Selanjutnya, momen tahanan nominal dari balok tersebut adalah:
Dimana,
(ini kan udah dibahas, om?)
Yaaa.. nggak ada salahnya, semakin sering dibahas, semakin membekas di ingatan bukan?
Lanjutkan..!
Kita akan bermain-main sedikin dengan persamaan momen di atas,
Subtitusi nilai a,
Keluarkan d dari kurungan,
Perhatikan bahwa, ,
sehingga,
Kalo , maka ,.. hehe..anak SMP juga tau.
Sehingga,
Dimodifikasi lagi,
Itu dia yang akan kita buat grafiknya!
Biar lebih enak dilihat, kita bisa tuliskan seperti ini:
A dan B adalah konstanta dengan parameter f’c dan fy, Y dan ρ adalah variabel.
Pembatasan Tulangan Maksimum
Menurut SNI, rasio tulangan tidak boleh lebih dari .
Sementara,
Untuk tulangan minimum, menurut SNI,
Tinggal digambar grafiknya di MS Excel, dengan menggunakan persamaan di atas, untuk berbagai nilai f’c dan fy.
Hasilnya kurang lebih seperti gambar di bawah:
(klik untuk melihat gambar lebih jelas)
Desain Ekonomis
Untuk desain yang ekonomis, biasanya (kali ini saya pake kata biasanya, soalnya memang ini berdasarkan pengalaman), rasio tulangan diambil paling banyak sekitar 0.45 dari rasio maksimum. Jadi, grafik di atas bisa kita modifikasi sedikit agar bisa difokuskan ke area yang lebih ekonomis.
Ternyata desain yang ekonomis bisa men-support hingga mencapai angka 4.4.
Apa artinya itu? Lebih baik kita langsung lihat contohnya.
Contoh kasus:
Balok sederhana (dua tumpuan), penampang persegi ukuran bxh:
Panjang bentang, L = 5 m.
Beban ultimate, q = 18 kN/m. (termasuk berat sendiri)
fy = 400 MPa (tulangan ulir)
f’c = 20 MPa
Berapa ukuran penampang, dan tulangan yang dibutuhkan?
download:
Grafik hubungan versus sebenarnya sudah banyak terdapat di buku-buku yang membahas desain balok beton bertulang. Di sini kami coba membuat grafik yang sama. Tapi, kami coba tidak sekedar memberi grafik, tapi juga membuat grafik, bagaimana menurunkan persamaan grafik tersebut.
Kita mulai dengan diagram yang sudah umum digunakan untuk analisa balok.
Persamaan kesetimbangan gaya antara gaya tekan beton dan gaya tarik tulangan. Bisa dituliskan sbb:
Sehingga,
Selanjutnya, momen tahanan nominal dari balok tersebut adalah:
Dimana,
(ini kan udah dibahas, om?)
Yaaa.. nggak ada salahnya, semakin sering dibahas, semakin membekas di ingatan bukan?
Lanjutkan..!
Kita akan bermain-main sedikin dengan persamaan momen di atas,
Subtitusi nilai a,
Keluarkan d dari kurungan,
Perhatikan bahwa, ,
sehingga,
Kalo , maka ,.. hehe..anak SMP juga tau.
Sehingga,
Dimodifikasi lagi,
Itu dia yang akan kita buat grafiknya!
Biar lebih enak dilihat, kita bisa tuliskan seperti ini:
A dan B adalah konstanta dengan parameter f’c dan fy, Y dan ρ adalah variabel.
Pembatasan Tulangan Maksimum
Menurut SNI, rasio tulangan tidak boleh lebih dari .
Sementara,
Untuk tulangan minimum, menurut SNI,
Tinggal digambar grafiknya di MS Excel, dengan menggunakan persamaan di atas, untuk berbagai nilai f’c dan fy.
Hasilnya kurang lebih seperti gambar di bawah:
(klik untuk melihat gambar lebih jelas)
Desain Ekonomis
Untuk desain yang ekonomis, biasanya (kali ini saya pake kata biasanya, soalnya memang ini berdasarkan pengalaman), rasio tulangan diambil paling banyak sekitar 0.45 dari rasio maksimum. Jadi, grafik di atas bisa kita modifikasi sedikit agar bisa difokuskan ke area yang lebih ekonomis.
Ternyata desain yang ekonomis bisa men-support hingga mencapai angka 4.4.
Apa artinya itu? Lebih baik kita langsung lihat contohnya.
Contoh kasus:
Balok sederhana (dua tumpuan), penampang persegi ukuran bxh:
Panjang bentang, L = 5 m.
Beban ultimate, q = 18 kN/m. (termasuk berat sendiri)
fy = 400 MPa (tulangan ulir)
f’c = 20 MPa
Berapa ukuran penampang, dan tulangan yang dibutuhkan?
- Hitung momen ultimate
- Asumsikan tinggi balok
Sesuai SNI (bisa dilihat di tabel ini), tinggi minimum balok sederhana panjang bentang 5 m, adalah L/16 = 312.5 mm. Kita asumsikan saja tinggi balok = 350 mm. - Asumsikan lebar balok dan tebal selimut.
Lebar balok kita tentukan = 250 mm. Sedangkan tebal selimut beton = 50 mm, sehingga d = 300 mm. - Hitung Y
- Baca Grafik.
Mulai dari sumbu Y -> cari angka 2.5 -> tarik ke kanan -> berpotongan dengan grafik untuk f’c 20 MPa -> kemudian tarik ke bawah memotong sumbu ρ di titik kurang lebih 0.87%.
- Hitung As
- Tentukan jumlah tulangan
Gunakan tulangan 3D19, . - Kalau perlu hitung ulang tahanan momen lenturnya.
Baca grafik, sehingga diperoleh Y = 3.13.
Tentu harus lebih besar daripada momen ultimate.
download:
File *xls grafik sedang disiapkan, insya Allah dalam 1-2 hari ini.
Update 25/02/2010 : File xls yang kami janjikan masih ada di komputer kami yang sedang rusak (sedang dalam perbaikan), dan mohon maaf karena kami tidak membuat copy (backup) dari file tersebut. Sekali lagi mohon maaf karena janjinya belum bisa ditepati hinggai update ini dibuat.
Update 02/03/2010 : File aslinya masih belum bisa kami akses. Sebagai gantinya, kami buat file yang serupa, namun lebih interaktif.Semoga bermanfaat.[]
File xls-nya bisa didownload di sini.
Atau di sini.
No comments:
Post a Comment