Kadang sewaktu mendesain struktur beton bertulang, kita ingin
menggunakan tulangan yang sangat banyak atau justru sangat sedikit. Jika
tulangannya banyak, maka jarak antar tulangan menjadi sangat rapat,
sebaliknya jika sedikit, maka jaraknya menjadi renggang. SNI-Beton-2002
sebenarnya sudah memberikan batasan jarak atau spasi antar tulangan baik
itu untuk balok, kolom, pelat, maupun dinding.
Batasan Spasi Tulangan menurut pasal 7.6 SNI-2847-2002
(sing palas... singkat padat jelas.. :D)
sumber : http://www.teknik-sipil.com/
Batasan Spasi Tulangan menurut pasal 7.6 SNI-2847-2002
- Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama tidak boleh kurang dari 25 mm.
- Jika tulangan terdiri dari lebih dari satu lapis (baris), maka jarak bersih antar baris tulangan adalah 25 mm.
- Untuk kolom, boundary element pada dinding geser, atau dinding yang mempunyai confinement (sengkang pengikat), jarak bersih antar tulangan utamanya adalah minimal atau 40 mm (mana yang terbesar).
- Pada dinding dan pelat lantai, tulangan lentur utama jaraknya harus kurang dari 3x tebal pelat (dinding) atau 500 mm (mana yang terbesar).
sumber : http://www.teknik-sipil.com/
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMengapa jarak bersih antar tulangan harus diatur?
ReplyDeleteagar saat pengecoran agregat bisa masuk ke celah celah, sehingga betonnya padat
DeleteApa jarak antar Tulangan bisa disebut sbg jarak sengkang
ReplyDelete