A. Butterfly Roof
Butterfly Roof dibentuk oleh dua Gables berdekatan miring ke dalam ke arah tengah, sehingga mereka mengupayakan untuk menciptakan sebuah lembah pusat. Atap
pada bagian luar miring ke atas bukan ke bawah. Desain atap kupu-kupu
dimaksudkan untuk menyerupai garis, sudut dan lebar sayap kupu-kupu
ketika mereka mengepak dalam gerakan ke atas.
Butterfly Roof pada awalnya dirancang untuk tujuan menangkap curah hujan di lembah tengah atap antara lereng menghadap ke dalam. Hal
ini memungkinkan pemiliknya untuk memanfaatkan air untuk keperluan lain
seperti tanaman air, toilet pembilasan dan bahkan untuk minum. Desain
atap dibuat sehingga air hujan akan segera diusir dari atap saat hujan
turun untuk melindungi rumah dari kelembaban, pengumpulan dan kebocoran.
Selain manfaat ekologis, atap kupu-kupu memiliki manfaat desain estetika.
B. Gamrel Roof
Atap gambrel adalah atap dua sisi dengan punggungan pusat. Masing-masing pihak memiliki dua permukaan miring. Permukaan atas yang lebih pendek dan memiliki landai sekitar 30 derajat, sedangkan permukaan bawah lebih panjang dan memiliki kemiringan tajam sekitar 60 derajat. Atap gulungan Gambrel dibuat dengan potongan pendek kayu bergabung bersama-sama, bukan potongan-potongan kayu yang sangat panjang. Gambrel Roof sangat mirip dengan
atap gudang tua, maka dari itu atap jenis ini sering disebut juga atap
gudang. Gambrel Roof digunakan untuk mengoptimalkan fungsi ruangan yaitu
untuk memperbesar ruang. Namun, secara
estetika atap bentuk Gambrel kurang cantik karena bentuk tersebut biasa
digunakan pada bangunan hall atau warehouse (gudang). Gamrel Roof sering digunakan pada lumbung jerami. Atap ini sering digunakan untuk suatu jangka waktu yang panjang di beberapa tempat.
Keuntungan besar dari atap gambrel adalah bahwa hal itu menyediakan permukaan
yang sangat tahan terhadap kerusakan dari cuaca. Pada saat yang sama,
atap gambrel menyediakan sejumlah besar ruang interior. Karena berat
atap didukung oleh gulungan yang mengarahkan tegangan untuk dinding
eksterior bangunan, interior dinding menahan beban atau posting tidak
diperlukan
C. King and Queen Roof
King and Queen Roof merupakan jenis atap yang paling umum digunakan di Indonesia. King roof ditandai dengan King Post memanjang vertikal dari balok ke puncak rangka segitiga. Sedangkan Queen Roof merupakan Sebuah
konstruksi rangka alternatif menggunakan dua Quen Post. Quen Post ini
vertikal, di sepanjang dasar balok, didukung oleh sisi miring, untuk
mencapai puncak rangka segitiga, kemudian pengembangan menambahkan sebuah balok kerah atas Queen Post, yang kemudian disebut struts ( topangan ).
King Roof
Queen Roof
Sumber :
No comments:
Post a Comment