Bagian bangunan paling bawah yang mempunyai bidang kontak
langsung dengan dasar tanah keras di bawahnya
Fungsi: memikul seluruh bobot bangunan beserta isi/muatannya
dan menyalurkan/mendistribusikan-nya secara merata ke tanah di bawahnya,
hingga:
- Kedudukan bangunan mantap/stabil
- Bila terjadi penurunan pada lantai akibat berat bangunan dan isinya, penurunan tersebut akan sama pada setiap titik bangunan sehingga tidak terjadi kerusakan pada konstruksi (retaknya dinding, balok, dsb) dan permukaan lantai tetap rata.
SYARAT-SYARAT PONDASI
- Bentuk dan konstruksinya kokoh dan kuat untuk mendukung beban bangunan di atasnya.
- Dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan bagian bangunan di atasnya.
- Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, misalnya kondisi air tanah, dll.
- Terletak di atas tanah datar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasinya tidak mudah bergerak (berubah), baik bergerak ke samping, ke bawah (turun) ataupun mengguling
JENIS PONDASI MENURUT KEDALAMAN TANAH KERAS
- Pondasi dangkal (< 0,80 m)
Dibuat jika lapisan tanah keras tidak terlalu dalam, galian
untuk pondasi ini tidak boleh kurang dari 80cm dalamnya agar badan pondasi
tidak retak-retak karena penyusutan tanah akibat dibebani.
- Pondasi ½ dalam (0,80 – 2 m)
Dibuat jika bobot bangunan tidak begitu besar dan lapisan
tanah yang mampu menahannya terletak agak dalam
- Pondasi dalam (> 2m)
Dibuat jika bobot bangunan besar (misalnya bangunan
bertingkat) dan biasanya lapisan tanah yang mampu menahannya terletak lebih
dalam, bahkan sampai 40 m di bawah permukaan tanah.
JENIS-JENIS PONDASI MENURUT KEDALAMAN TANAH KERAS
- Pondasi Dangkal:
- Pondasi batu kali
- Pondasi batu bata
- Pondasi beton tumbuk
- Pondasi lajur beton bertulang
- Pondasi plat beton
- Pondasi ½ Dalam:
- Pondasi busur
- Pondasi di atas lapisan tanah yang telah diperbaiki
- Pondasi Dalam:
- Pondasi sumuran
- Pondasi tiang pancang
- Pondasi tiang beton cor
PONDASI BATU KALI
Bila batu kali selalu tertanam dalam tanah, kualitasnya
tidak berubah, jadi cocok sebagai bahan pondasi
Penampang lintangnya dibuat trapesium dengan lebar atas 5-10
cm lebih lebar dari kiri kanan dinding di atasnya (jadi 25-35 cm) agar didapat
siar spesi sambungan batu kali yang cukup,. Bila dibuat sama lebar dengan
dinding, dikuatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi ada yang tidak tepat
(dinding tidak lagi berada di atas permukaan badan pondasi) sehingga pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
Lebar sisi bawah pondasi kira-kira 2-3 kali lebar sisi atas,
tergantung pada perhitungan beban.
Tetapi biasanya 70-80 cm.
Galian tanah pondasi batu kali sebaiknya dibuat sama dalam,
hanya lebarnya dapat berbeda tergantung tebal tembok yang akan dipikulnya (1/2
bata, 1 bata, dsb).
Lebih baik menggunakan batu pecah daripada batu bulat karena
permukaannya lebih kasar/tajam sehingga saling mengunci dan tidak mudah
tergelincir.
Sebaiknya tidak menggunakan batu yang berukuran kurang dari
25-30 cm agar mudah diangkat dan diatur tukang sehingga bentuknya rapi dan
kokoh, Untuk mengisi celah-celah antara pasangan batu besar dapat digunakan
batu kali yang lebih kecil.
BAGIAN PONDASI BATU KALI
1. LAPISAN PASIR DASAR
1. LAPISAN PASIR DASAR
Lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5-10 cm, berfungsi
sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan
pondasi, juga agar pori-pori pada permukaan tanah dasar dan bidang bawah
pondasi dapat tertutup rapat.
2. AANSTAMPING/PAS.
BATU KOSONG
Lapis atas pasir dasar, terbuat dari batu kali berdiameter
sekitar 10-15 cm, disusun tegak dan rapat tanpa adukan (batu kosong),
disela-selanya diisi pasir yang disiram air lalu dipadatkan (ditumbuk) sehingga
tidak ada rongga kosong dan susunan batu menjadi kokoh bersama-sama. Lapisan
ini lebih lebar sekitar 10 cm dari kiri-kanan badan pondasi.
Berfungsi sebagai lantai kerja dan drainase untuk
mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi
Bila lapisan tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup
kering. Lapisan Aanstamping tidak diperlukan. Cukup diberi lapisan pasir dasar
yang sudah dipadatkan setebal 10 cm.
3. BADAN
PONDASI
Dibuat dari pasangan batu kali dengan perekat (beraping)
campuran 1 kp:1 sm:2 ps atau 1 pc:3 ps
Untuk pondasi dinding luar bangunan, sejak ketinggian 10 cm
di bawah halaman sampai ke atas, dipakai perekat/plesteran trasraam (kedap air)
yaitu campuran 1 pc: 2 ps.
Menyusun/menggambar batu kali pada badang pondasi, tidak boleh
terdapat siar segari baris vertikal maupun harizontal. Untuk memudahkan
pemasangannya, batu pada bagian tepi harus dibuat lebih tinggi daripada batu
pada bagian tengah. Posisi ini juga akan mencegah campuran berapen melimpah
terlalu banyak ke luar badan pondasi.
4. SLOOF BETON
4. SLOOF BETON
Berupa balok beton bertulang dengan campuran 1 pc: 2 ps :3
kr di atas sepanjang pondasi
Berfungsi untuk menyalurkan beban dari dinding tembok di
atasnya agar terbagi secara merata di sepanjang pondasi. Lebarnya setebal tembok di atas dan tingginya
20-30 cm
Balok-balok yang memikul beban selalu diletakkan tegak
(tidak rebah) agar daya pikul bebannya lebih besar.
5. TEMBOK DG PEREKAT TRAASRAM
5. TEMBOK DG PEREKAT TRAASRAM
Tingginya sampai 20 cm di atas permukaan lantai
Fungsi untuk mencegah merembesnya air dari tanah naik ke
tembok sehingga tembok menjadi rusak
Untuk dinding kamar mandi, tinggi tembok traasram 150 cm.
6. LAPISAN PASIR DI BAWAH LANTAI
6. LAPISAN PASIR DI BAWAH LANTAI
Berupa urugan pasir setebal 15-20 cm yang dipadatkan
Berfungsi untuk mencegah pecahnya lantai akibat penyusutan tanah
di bawahnya.
7. BETON TUMBUK
7. BETON TUMBUK
Jarang terdapat pada gambar konstruksi yang sudah agak lama
Fungsinya untuk menjaga agar lapisan lantai tidak pecah dan
turunnya merata
Tebalnya sekitar 3 -5 cm, terbuat dari pasangan 1 pc: 3ps :
6 kr atau 1:3:5 (sumber: Pak Chairul Israr)
8. LANTAI
TEGEL (UBIN SEMEN/TRASO)
Dipasang dengan perekat campuran 1 pc: 3 ps
9. TANAH URUG
9. TANAH URUG
Untuk mengisi sisa lubang pondasi yang tidak terisi pasangan
pondasi.
Sebelum sisa galian ditimbun, sebaiknya dinding badan
pondasi diberap/dilapis dengan perekatnya agar rata dan untuk menutup celah
antara pasangan batu yang mungkin ada dan bisa dimasuki binatang kecil atau
akar tanaman yang dapat merusak pondasi.
10. KEMIRINGAN GALIAN TANAH
10. KEMIRINGAN GALIAN TANAH
Perbandingan kemiringannya 5:1
No comments:
Post a Comment