Rumahurban.com: Sebagai negara tropis yang lembab
seperti Indonesia, bangunan rumah sangat bergantung pada keberadaan
jendela. Tidak lain, demi berlangsungnya ventilasi secara alami. Namun
kini, selain sebagai ventilasi udara, jendela pun bermanfaat sebagai
peredam kebisingan dari luar ke dalam bangunan rumah. Plus, jendela pun
mampu memberikan nilai estetika tersendiri bagi sebuah bangunan.
Untuk itulah, banyak jendela didesain sedemikian rupa untuk memenuhi
sekaligus ketiga fungsi tersebut. Tidak sulit memilih tipe jendela,
sebetulnya. Letak atau lingkungan sekitar dan kebutuhan sudah cukup
untuk dijadikan acuan.
Menempatkan jendela pun perlu berhati-hati. Jangan sampai terlalu banyak
cahaya matahari yang masuk. Akibatnya, ruangan akan terlalu terang dan
panas, apalagi bagi mereka yang memilih mengaplikasikan dinding kaca
sebagai pengganti jendela di ruang kerja.
Salah satu cara mencegah terlalu banyak cahaya masuk, bisa menggunakan
window blind. Dengan window blind, sedikit atau banyaknya cahaya yang
masuk bisa diatur. Simak beberapa panduan di bawah ini, misalnya:
Moon Gate
Jendela ini banyak terdapat di rumah-rumah berlanggam arsitektur Cina,
yang kerap disebut dengan Jendela Bulan. Fungsinya sebagai penghubung
visual antara dua ruangan yang dibatasinya, yaitu dijadikan sebagai
pemisah antara halaman samping dan halaman utama.
Jendela Bi-fold
Dipasang di depan rumah, fungsi jendela ini sebagai pintu pembuka.
Tetapi, jendela ini juga cocok dipakai di bagian samping kamar tidur
atau samping rumah yang bersebelahan dengan taman atau kolam renang.
Permukaannya terbuat dari kaca, bentuknya pun menyerupai pintu yang bisa
dibuka-tutup seluruhnya atau hanya sebagian. Hal yang harus
diperhatikan, jendela ini sebaiknya tidak dipasang di tempat atau bagian
ruang yang berpotensi terkena percikan air hujan dan sengatan langsung
sinar matahari. Selain mudah berlumut, kaca ini juga gampang kotor,
kesat, dan berjamur
.
Double Hung Window
Biasa disebut juga jendela Atas-Bawah, karena terdiri atas dua bagian,
yaitu atas dan bawah. Kedua bagian jendela ini bisa dibuka bergantian
dengan menggesernya (sliding). Udara bisa masuk baik dari atas ataupun
bawah, tergantung pada kebutuhan.
Jendela ini bisa dibuat menggunakan bahan dari kayu atau alumunium dan
relatif bisa digunakan di semua desain bangunan rumah, baik itu klasik
atau modern, baik bangunan rumah besar atau kecil.
Ayun atau Casement
Karakteristik jendela ini memiliki bukaan dan jendela yang menjorok
keluar, yang bisa digunakan jika menginginkan aliran udara masuk ke
dalam rumah. Biasanya, jendela ini menggunakan bahan alumunium dan kaca,
yang bisa dipilih memakai dua pilihan pemasangan, yaitu jungkit dan
butt. Hanya saja, penempatannya harus memperhatikan baik tidaknya
sirkulasi udara dari luar Nako. Jika rumah Anda berada dekat atau bahkan
di pinggir jalan raya, model jendela ini tepat dijadikan pilihan. Nako
bisa mengalirkan udara ke dalam ruang tanpa membawa debu atau polusi
dari luar rumah.
Memang, desain nako dari zaman dulu sampai sekarang tidak berkembang,
alhasil terkesan ketinggalan zaman. Padahal ditinjau dari fungsinya,
nako mampu memenuhi dua fungsi sekaligus, yakni sebagai ventilasi udara
dan cahaya. Dengan nako, udara dapat masuk lebih leluasa, karena arah
dan kecepatan angin bisa diatur sesuai kebutuhan.
Hopper
Mempunyai karakter bukaan yang membuat udara mengalir ke atas. Untuk menggunakannya di rumah, pastikan posisi jendela agak rendah dari dinding. Cirinya, engsel jendela ini terbalik, yakni di bawah dan biasanya digunakan oleh negeri empat musim untuk jendela ruang bawah tanah dan kerap disebut fixed pane window. Tetapi, di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, jendela ini juga bisa digunakan di perkantoran atau ruangan ber-AC lainnya. Tidak dapat dibuka lebar, namun jendela ini mampu untuk membung asap rokok keluar ruangan. Namun demikian, muncul indikasi bahwa jendela jalusi mampu meminimalkan intrusi kebisingan sedikit lebih baik dibandingkan dua model jendela yang lain.
Sumber : http://rumahurban.com