Kreatifitas Tanpa Batas

Kita mungkin bertanya-tanya mengapa sedikit sekali karya kreatif yang lahir di negeri ini. Apakah karena kita bodoh? Tidak!, Banyak sekali universitas yang setiap tahun melahirkan puluhan ribu sarjana. Apakah karena spec otak kita di bawah rata-rata? Sekali lagi Tidak!, Beberapa tahun terakhir anak-anak negeri ini unjuk gigi pada olimpiade matematika dan fisika. So, what? Ada banyak faktor, namun berikut ini faktor yang paling besar kontribusinya.
Mungkin kita tidak pernah menyadarinya, Orang tua kita sering lebih banyak “mengajarkan” untuk lebih banyak menggunakan tangan kanan. “Pakai tangan yang baik!”, baca: pakai tangan kanan, dan bahwa tangan kiri jelek. Jika tangan kiri jelek mengapa Tuhan menciptakan tangan kiri? Dan apa yang diajarkan itu terus tertanam dalam diri kita.
Fakta medis berbicara bahwa tangan kanan dikendalikan oleh otak kiri, dan tangan kiri dikendalikan oleh otak kanan. Otak kiri berperan dalam kegiatan analitis, dan otak kanan berperan dalam sisi kreatif dan imaginasi. Semakin besar ketidakseimbangan kita dalam menggunakan tangan, yang kita terlalu sedikit menggunakan tangan kiri, maka otak kanan yang mengatur sisi kreatif dan imajinasi kita, sangat lemah dan tumpul. Mungkin kita pandai, mungkin kita sarjana, atau bahkan master. Namun sudah bisa ditebak bahwa tidak akan banyak karya kreatif yang bisa ia lahirkan. Kepandaian, sehebat apapun itu, tanpa sisi kreatifitas, hanya akan menjadi mesin yang akan dikendalikan oleh pihak lain.
Yang tersembunyi dari cara kerja otak.
Otak merupakan central command pada setiap makhluk hidup, dimana setiap gerakan yang dilakukan oleh tubuh adalah hasil komando dari otak. Apa jadinya jika otak kehilangan atau setidaknya berkurang fungsinya sebagai central command? Tentu saja gerakan yang dibuat tidak akan terkontrol atau mungkin bahkan anggota tubuh lainnya tidak lagi dapat melakukan gerakan alias lumpuh… takuuut!
Otak Tidak Terlatih
Pada banyak penelitian mengenai kemunduran fisik otak, sebuah universitas di Amerika meneliti dua orang pria dengan umur dan kondisi yang sama. Profesi dari masing-masing pria tersebut adalah dosen dan arsitek. Kedua profesi tersebut diyakini banyak menggunakan otak dan kurang lebih porsi penggunaan otaknya sama.
Pria pertama adalah seorang dosen yang berumur 50 tahun. Di usia dimana sudah harus pensiun dari pekerjaan yang sekian puluh tahun telah digelutinya. Sebagaimana kita tahu bahwa dosen merupakan tenaga pendidik dimana otak adalah kebutuhan nomor satu yang dapat diandalkan sebagai seorang pengajar, ketrampilannya mengajar dan ketahanannya untuk berdiri ke depan kelas adalah kebutuhan nomor sekian.
Lalu kemudian, hari-hari pada masa pensiunnya, ia isi dengan kesibukan berkebun dan menonton televisi. Setelah kira-kira 5 tahun kedepan apa yang terjadi? Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti kepada pria pertama tersebut tidak dapat ia jawab sebaik saat ia mengajar di depan kelas. Padahal pertanyaan tersebut adalah materi yang biasa ia berikan kepada siswanya. Begitu pula pertanyaan seputar dunia yang masih hangat ditayangkan televisi. Ia hanya mampu menjawab dengan jawaban ringan dan lebih mengemukakan opininya sendiri berdasarkan pengalaman yang pernah didapatnya.
Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa pria pertama tersebut mengalami kehilangan memori sebesar 20% dan kecepatannya memecahkan masalah juga berkurang 18%.
Otak Terlatih
Pada pria kedua yakni seorang mantan arsitek dimana ia juga memutuskan untuk pensiun di usia 50 tahun. Selama masa kerjanya ia terbiasa menghitung berat jalan atau bangunan yang dibuatnya hingga hitungan per milimeter, enghitung kekuatan angin pada gedung-gedung bertingkat, memikirkan fungsi ruangan yang saling terkait, hingga perhitungan budget per sen-an.
Kemudian pada masa pensiunnya, pria kedua dalam penelitian ini memilih menjadi seorang konsultan arsitek, dan hari-harinya tidak pernah putus dari sebua komputer. Sebagai seorang pensiunan dan hanya menjadi seorang konsultan tentu banyak waktu luang. Tapi waktu luang tersebut ia gunaka untuk mencoba dan mempelajari software-software baru. Ia juga menonton televisi pada sebagian waktu luangnya. Mangikuti acara permainan kuis yang banyak sekali diputar di stasiun tv, mulai dari kuis tebakan kata atau gambar hingga pada kuis ilmu pengetahuan umum dan teknologi.
Apa yang terjadi setelah 5 tahun? Bukan…, bukan hanya 5 tahun, bahkan hingga 7 tahun kemudian, ia tetap menjadi seorang arsitek dengan ide-ide terbarunya yang segar yang kerap menjadi tren pada disain arsitekturnya. Hingga pada penggunaan software terbaru dapat secara baik dikuasainya.
Kedua contoh di atas sangat jelas sekali perbedaannya. Di mana otak yang sudak tidak pernah dilatih dengan cepat akan mengalami kemunduran pada fungsinya. Sedangkan pada otak yang teratur besarnya fungsi otak dapat dipertahankan.
Pada penelitian tersebut, kedua pria tersebut di atas dinyatakan sehat. Karena banyak pria dengan umur di atas 40 tahun memiliki penyakit seperti stroke, diabetes, hipertensi dan penyakit lainnya yang bilamana memasuki usia 50-an biasanya akan mengganggu syaraf. Hal ini tentu saja akan menjadi hambatan pada otak, meskipun otak tersebut secara teratur dilatih. Walau penyakit-penyakit tersebut menghambat atau bahkan sangat mempengaruhi ketahanan dari fungsi otak, latihan fungsi otak tetap berguna untuk memperlambat laju penurunan fungsi otak.
Otak Kiri dan Otak Kanan
Manusia normalnya selalu menggunakan tangan kanan dalam melakukan hampir seluruh kegiatan, seperti makan, menulis dan lain-lain. Bila tangan kanan tersebut digunakan untuk melakukan suatu gerakan, sesungguhnya gerakan tersebut dikendalikan oleh otak kiri. Penggunaan otak kiri lebih berfungsi untuk pemikiran-pemikiran yang bersifat logis dan untuk kecepatan serta ketepatan dalam perhitungan numerik.
Normalnya juga, orang dewasa orang dewasa jarang menggunakan tangan kirinya, atau tangan kirinya jarang terlatih. Sering kita dapati bahwa daya khayal anak-anak di bawah umur 10 tahun sangat tinggi. Salah satu pemicu dari tingginya daya khayal mereka adalah frekuensi penggunaan tangan kirinya hanya selisih 30% dari penggunaan tangan kanan. Dan seiring pertumbuhannya selisih frekuensi antara penggunaan tangan kiri dan kanan semakin besar.
Pada masa sebelum sekolah, yaitu di bawah umur 6 tahun khususnya, anak-anak diajarkan melempar atau menangkap bola dengan menggunakan kedua tangannya, membawa gelas atau mangkuk dengan kedua tangan. Mereka biasa mengambil sesuatu dengan menggunakan tangan atau mengangkat tangan kirinya. Dan kita terlalu banyak diajarkan untuk menggunakan tangan kanan dan kebiasaan itu terus berlanjut saat dewasa.
Melatih Otak Kanan
Ada banyak cara untuk melatih otak kanan, dari cara yang sederhana yang biasa dilakukan sehari hari, hingga yang mungkin sulit seperti menulis dengan tangan kiri, jika normalnya menulis dengan tangan kanan. Cobalah dengan cara yang sederhana yang termudah dan kemudian secara bertahap pada gerakan yang lebih sulit.
Simak beragam cara yang bisa dilakukan untuk melatih ketangkasan bagi tangan kiri sekaligus melatih ketajaman otak kanan.
1. Angkat tangan kiri setinggi dada dan lakukan gerakan mengayun membentuk angka delapan tidur.
2. Gerakan menyilang dimana saat tangan kanan memukul ke kiri, kaki kiri menendang ke kanan, dan sebaliknya.
3. Lebih bervariasi lagi suatu gerakan akan lebih bagus efeknya pada fungsi otak. Lakukan semua gerakan yang menyilang yang mungkin bisa dilakukan seperti kedua gerakan di atas.
4. Untuk kegiatan sehari-hari, coba gerakkan denga:
- Menyapu atau membesrihkan lantai dengan tangan kiri.
- Memasukkan bola pada keranjangnya dengan tangan kiri, usahakan agar bola terarah pada tujuan.
- Bila memiliki kesabaran tinggi, coba dengan menulis menggunakan tangan kiri. Walau awalnya sulit namun hal ini sangat baik efeknya terhadap otak kanan.
Silakan dicoba, mungkin saja bisa mengalahkan ide gila Einstein, karya besar Michaelangelo atau ilusi dahsyat Copperfield!

10 Cara Bikin Duit di Internet

Sebelum Anda membaca artikel ini, saya yakin Anda telah disodori puluhan, bahkan ratusan iklan di internet. Banyak orang di luar sana yang cari uang sambil duduk nyaman di rumah mereka, menikmati jam kerja yang fleksibel dan tidak terikat jam kantor, atau bahkan bekerja cuma pakai baju kaos oblong dan celana pendek.

Di bawah ini ada 10 cara yang bisa Anda praktekkan untuk jadi seperti mereka. Tapi… Jangan berharap untuk jadi jutawan mendadak dari internet hanya dalam semalam. Tentu masih tetap dibutuhkan kerja keras dan upaya konsisten secara bertahap dari langkah pertama. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Jadilah seorang blogger. Mulailah ngeblog sejak sekarang (banyak yang gratisan kok) untuk menulis segala sesuatu yang Anda sukai atau untuk berbagi pengetahuan tertentu yang Anda miliki. Jika Anda dapat menulis dengan baik dan membuat orang tertarik membaca posting Anda sampai habis, itu artinya Anda mampu menghasilkan uang lewat blog. Misalnya; Google Adsense, Paid to Review dan lain-lain.

2. Konsultan Online. Jika Anda memiliki bakat di bidang akademis tertentu dan punya kesabaran untuk mendengarkan curhat orang lain, itulah salah satu pertanda Anda layak jadi konsultan. Bidangnya bermacam-macam, mulai dari konsultasi bidang offline sampai online. Contohnya: konsultasi pernikahan, kesehatan, asmara, panduan blogging, teknik SEO dan lain-lain.

3. Penerjemah. Jika Anda paham dengan baik lebih dari satu bahasa, ada pekerjaan penerjemah yang tersedia buat Anda. Saat ini ada banyak situs freelancer dan forum di mana Anda dapat mendaftarkan diri untuk memanfaatkan kemampuan Anda dalam bidang bahasa.

4. Menjual barang yang tidak terpakai. Bukalah garasi Anda, lemari pakaian, dan kolong tempat tidur Anda. Pasti ada barang yang jarang terpakai, atau bahkan tidak pernah dipakai, namun dalam kondisi masih bagus. Sampah bagi satu orang bisa jadi merupakan harta bagi orang lain. Cara termudah untuk menjadikan uang ‘sampah’ tersebut adalah dengan mendaftar sebagai penjual lewat eBay.

5. Berpartisipasi dalam survey berbayar. Ada banyak ide-ide marketing terlahir setiap hari dan marketer perlu media untuk menguji ide-ide mereka. Daftarkan diri Anda dengan situs-situs tersebut dan ketika ada survei yang cocok, mereka akan menghubungi Anda. Yang perlu Anda lakukan hanya harus menjawab pertanyaan dengan jujur.

6. Bekerja paruh waktu untuk entri data. Anda memiliki banyak waktu luang, punya komputer yang siap digunakan dan punya kemampuan kecepatan mengetik yang baik dan akurat? Itu artinya Anda dapat mulai menghasilkan uang. Situs-situs seperti Elance atau Guru bisa jadi referensi awal yang baik.

7. Jadi kelinci percobaan software yang baru dibuat. Software harus diuji coba sebelum akhirnya benar-benar dilepas di pasaran. Daftarkan diri Anda untuk pekerjaan tes kali ini. Anda dapat membantu untuk mencari bug dan memberi komentar positif untuk perbaikan produk. Tentu saja, Anda dapat memiliki hak khusus memakai software sebelum produk ini meledak di pasaran.

8. Jasa membuat website. Jika Anda punya kemampuan khusus editing CSS, mengenal aneka CMS dan tidak mudah pusing dengan kode-kode rumit, bersiap-siaplah mempunyai penghasilan tak terbatas. Saat ini setiap hari terlahir pebisnis online baru, itulah trend yang bisa Anda manfaatkan untuk coba kontak mereka barangkali butuh jasa pembuatan website.

9. Membangun toko online. Bikin toko online bisa berupa bergabung dengan amazon, ebay atau bahkan membuat sendiri toko online pakai plugin wordpress. Ini bukan berarti Anda harus punya produk sendiri untuk dijual. Kalau tetangga Anda punya produk bagus dan layak jual, siap-siaplah pedekate dan ngajak JV.

10. Menjual foto lewat bursa fotografi. Saat ini lagi booming hobi fotografi. Kalau Anda ingin dapat uang lewat fotografi, yang perlu dilakukan adalah membeli kamera DSLR terbaru lalu jepret sana jepret sini. Foto yang Anda jual dihargai berdasarkan keunikan peristiwa, ketepatan sudut pengambilan gambar dan sejumlah variabel lain bidang fotografi.

Itu dulu yang bisa saya bagi kali ini. Ada banyak cara mencari duit di internet dan bukan melulu harus jualan ebook. Hasilnya pun bervariasi tergantung keseriusan kita. Dari hasil yang lumayan untuk menambah uang jajan, sampai dengan penghasilan utama yang bisa mengalahkan penghasilan dari

Bagaimana Cara Menjadi Kontraktor Perbaikan Rumah?

Jika Anda ingin menjadi kontraktor perbaikan rumah, ada banyak kesempatan untuk melakukannya. Usaha perbaikan rumah sedang booming karena banyak pemilik rumah melakukan pekerjaan di rumah mereka dan sifat sebagai upaya untuk meningkatkan nilai dan fitur. Melakukan bisnis sebagai kontraktor perbaikan rumah dapat menjadi karir yang sangat menguntungkan bagi siapa pun dengan pengerjaan yang sangat baik, sikap go-getter dan kemampuan untuk mengelola banyak proyek.

Untuk menjadi kontraktor perbaikan rumah, umumnya yang merupakan ide yang baik untuk memiliki latar belakang yang kuat dalam konstruksi, pertukangan, bangunan, batu, lukisan, plumbing, ubin dan pekerjaan listrik. Anda mungkin dapur dan melakukan renovasi kamar mandi, instalasi lantai dan pekerjaan atap. Memiliki kemampuan matematika dan pengalaman manajemen proyek adalah sebuah plus. Sebagian besar kontraktor rumah perbaikan juga tahu teknik-teknik dasar untuk melakukan berbagai perbaikan rumah kecil dan besar.

Cara yang baik untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi kontraktor perbaikan rumah adalah untuk bekerja pada beberapa proyek perbaikan rumah Anda sendiri atau mulai mengambil pekerjaan untuk teman-teman, tetangga dan anggota keluarga. Anda juga dapat relawan untuk bekerja dengan organisasi-organisasi pembangunan masyarakat. Mendapatkan real hands-on keterampilan bisa pergi jauh ketika belajar teknik yang berbeda yang dibutuhkan untuk memperbaiki masalah umum terlihat pada struktur perumahan dan rumah apartemen. Hal ini juga membantu untuk bekerja bersama profesional perbaikan rumah lain untuk belajar dengan cara yang benar dalam melakukan sesuatu.

Anda juga dapat mempertimbangkan mengambil kelas kontraktor online atau lokal untuk menjadi kontraktor perbaikan rumah. Hal ini tidak hanya akan membantu Anda untuk mempelajari cara-cara di mana Anda dapat memulai usaha perbaikan rumah Anda, tetapi akan memberi Anda kesempatan untuk menemukan profesional yang berpengalaman dengan siapa Anda dapat mencari dukungan dan bimbingan yang Anda memulai membangun bisnis kontraktor rumah Anda. Selain itu, Anda akan belajar hukum dan persyaratan kontrak perbaikan rumah untuk wilayah Anda sehingga Anda secara legal dapat melakukan pekerjaan ini.

Meskipun akan diperlukan untuk memulai membeli peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan perbaikan rumah, Anda biasanya dapat mengumpulkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan saat Anda menerima proyek baru, dengan pelanggan menyerap sebagian dari biaya ini termasuk dalam biaya tenaga kerja. Anda juga akan ingin belajar bagaimana mengelola bisnis, mendapatkan izin usaha yang dibutuhkan dan asuransi, dan memperoleh pelatihan keuangan untuk memastikan bahwa Anda menangani penagihan dan pajak dengan benar. Sebagai pemilik usaha kecil, Anda juga mungkin perlu untuk memasarkan diri Anda sendiri kepada banyak orang untuk membayar tanah proyek. Ingatlah untuk meminta teman-teman dan keluarga Anda untuk bertindak sebagai referensi bagi Anda.

Manajemen Biaya Proyek

Biaya adalah sumber daya yang dikorbankan atau yang tidak dapat dihindari, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Atau dapat juga diartikan sesuatu yang nantinya akan ditukarkan (dengan keuntungan tertentu). Biaya biasanya diukur dalam satuan moneter, seperti dolar. Manajemen Biaya proyek mencakup proses-proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek ini selesai dalam anggaran yang disetujui.
Proses-proses dalam MBP meliputi:
(1) Estimasi biaya: Mengembangkan perkiraan atau estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
(2) Penganggaran (Budgeting) Biaya: alokasi estimasi biaya keseluruhan untuk item pekerjaan individu untuk menetapkan data dasar untuk mengukur kinerja.
(3) Pengendalian Biaya: Pengendalian perubahan anggaran proyek.

Alat dan teknik dasar untuk perkiraan biaya:
1) Analog atau perkiraan top-down: menggunakan biaya yang sebenarnya dari sebuah proyek, sebelumnya sama sebagai dasar untuk memperkirakan biaya proyek ini.
2) perkiraan Bottom-up: Melibatkan memperkirakan item pekerjaan individu atau kegiatan dan menjumlahkan mereka untuk mendapatkan total proyek.
3) Pemodelan parametrik: karakteristik proyek Menggunakan (parameter) dalam model matematis untuk memperkirakan biaya proyek.
4) alat bantu Komputerisasi, seperti spreadsheet dan perangkat lunak manajemen proyek, yang dapat memudahkan perkiraan biaya dan alat yang berbeda estimasi.

Irigasi Dan Bangunan Air

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.
8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3/tahun da== Sejarah Irigasi di Indonesia ==

Irigasi Mesir Kuno dan Tradisional Nusantara
Sejak Mesir Kuno telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung kali secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan membawa dengan ember yang terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun pinang juga.
Sistem Irigasi Zaman Hindia Belanda
Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam Paksa tersebut mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan harus menghasilkan panen yang optimal dalam mengeksplotasi tanah jajahannya.
Sistem irigasi yang dulu telah mengenal saluran primer, sekunder, ataupun tersier. Tetapi sumber air belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA di Amerika Serikat. Air dalam irigasi lama disalurkan dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi terpadu, untuk memenuhi pengairan persawahan, di mana para petani diharuskan membayar uang iuran sewa pemakaian air untuk sawahnya.
Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat dan Pengalaman TVA 1933 di Amerika Serikat
Tennessee Valley Authority (TVA) [1] yang diprakasai oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna yang pertama dibangun di dunia [2]. Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah satu model dalam membangun kembali ekonomi Amerika Serikat.
Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir, pencegahan malaria, reboisasi, dan kontrol erosi, sehingga di kemudian hari, Proyek TVA menjadi salah satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu, Proyek Waduk Jatiluhur merupakan tiruan yang hampir mirip dengan TVA di AS tersebut.
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya n merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.
Jenis Irigasi
Irigasi Permukaan
Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
Irigasi Lokal
Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
Irigasi Pompa Air
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi
Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.
Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus
Irigasi Pasang-Surut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua
Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua dikenal apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam dua minggu diperoleh 4 sampai 5 waktu pada air pasang. Teknologi ini telah dikenal sejak Abad XIX. Pada waktu itu, pendatang di Pulau Sumatera memanfaatkan rawa sebagai kebun kelapa. Di Indonesia terdapat 5,6 juta Ha dari 34 Ha yang ada cocok untuk dikembangkan. Hal ini bisa dihubungkan dengan pengalaman Jepang di Wilayah Sungai Chikugo untuk wilayah Kyushu, di mana di sana dikenal dengan sistem irigasi Ao-Shunsui yang mirip.
Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes
Di lahan kering, air sangat langka dan pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air irigasi yang diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang air, serta sarana irigasi yang tersedia.
Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
• (1) irigasi tetes (drip irrigation),
• (2) irigasi curah (sprinkler irrigation),
• (3) irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan
• (4) irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).
Untuk penggunaan air yang efisien, irigasi tetes [3] merupakan salah satu alternatif. Misal sistem irigasi tetes adalah pada tanaman cabai.
Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah satu upaya mencari potensi sumber air irigasi adalah dengan melakukan deteksi air bawah permukaan (groundwater) melalui pemetaan karakteristik air bawah tanah. Cara ini dapat memberikan informasi mengenai sebaran, volume dan kedalaman sumber air untuk mengembangkan irigasi suplemen.
Deteksi air bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan Terameter.
Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang
Sistem irigasi pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Di sini terlihat adanya manajemen persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya. Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya. Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual. Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah. Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual. Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.
Pengalaman Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit
Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi kelapa sawit. Kekeringan menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan distribusi asimilat terganggu, berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman baik fase vegetatif maupun fase generatif. Pada fase vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa sawit ditandai oleh kondisi daun tombak tidak membuka dan terhambatnya pertumbuhan pelepah. Pada keadaan yang lebih parah kekurangan air menyebabkan kerusakan jaringan tanaman yang dicerminkan oleh daun pucuk dan pelepah yang mudah patah. Pada fase generatif kekeringan menyebabkan terjadinya penurunan produksi tanaman akibat terhambatnya pembentukan bunga, meningkatnya jumlah bunga jantan, pembuahan terganggu, gugur buah muda, bentuk buah kecil dan rendemen minyak buah rendah.
Manajemen irigasi perkebunan kelapa sawit, yaitu: membuat bak pembagi, pembangunan alat pengukur debit manual di jalur sungai, membuat jaringan irigasi di lapang untuk meningkatkan daerah layanan irigasi suplementer bagi tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 1 ha, percobaan lapang untuk mengkaji pengaruh irigasi suplementer (volume dan waktu pemberian) terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa sawit dan dampak peningkatan aliran dasar (base flow) terhadap performa kelapa sawit pada musim kemarau, identifikasi lokasi pengembangan dan membuat untuk 4 buah Dam Parit dan upscalling pengembangan dam parit di daerah aliran sungai.

Ilmu Mekanika Tanah

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Definisi tanah
• 2 Percobaan
o 2.1 Percobaan di lapangan
o 2.2 Percobaan di laboratorium
• 3 Penggunaan ilmu
• 4 Tokoh

Definisi tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:
• Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama lain
• Zat Cair
• Gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara butiran mineral-mineral padat tersebut
Tanah berguna sebagai pendukung pondasi bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).
Pipa Hidrometer
Piknometer berisi tanah dan air, tanpa udara (divakum) sedang ditimbang dengan ketelitian 0,0001 gram dan diukur suhunya
Alat Atterberg
Contoh tanah pada uji plastis, setelah di oven 24 jam
Percobaan
Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium dan percobaan di lapangan:
[sunting] Percobaan di lapangan
• Pengambilan contoh dan benda uji tanah
• Pendataan lapisan dengan cara pengeboran
• Uji CPT atau Sondir
• Uji Tekan Pelat
• Uji kepadatan tanah di lapangan
• Uji Permeabilitas sumur
• Uji SPT (eng: Standard Penetration Test)
• Uji DCP
• Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan Uji Baling-Baling
Percobaan di laboratorium
• Distribusi Butiran Tanah,
untuk tanah berbutir besar digunakan Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse),
untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer,
de: Aräometer/Sedimentationsanalyse).
• Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
• Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer.
• Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah
(eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio;
de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
• Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)
• Plastisitas Tanah
dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
- Batas Cair dan Plastis,
- Batas Plastis dan Semi Padat,
- Batas Semi Padat dan Padat
(eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit;
de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen)
• Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
• Uji Kekuatan Geser Tanah,
di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
- Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
- Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
- Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)
• Uji Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor
Penggunaan ilmu
Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk:
• Perencanaan perkerasan lapisan dasar jalan (pavement design)
• Perencanaan struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah)
• Perencanaan galian
• Perencanaan bendungan

MEKANIKA TANAH


Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu yang alam perkembangan selanjutnya akan mendasari dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga para siswa disini dituntut untuk dapat membedakan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi.
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Geologi. , yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung clan lain-lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar.
Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang insinyur harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.
1. DEF1NISI MEKANIKA TANAH
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, ding in, membeku dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya.
Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari tempat terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual Soil adalah tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya.
Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menjadi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menjadi batu jenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.

Batuan dibedakan :
 Batuan beku (granit, basalt).
 Batuan sedimen (gamping, batu pasir).
 Batuan metamorf (marmer).
Tanah terdiri atas butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori dapat terisi udara dan atau air. Tanah juga dapat mengandung bahan-bahan organik sisa atau pelapukan tumbuhan atau hewan. Tanah semacam ini disebut tanah organik.
a. Perbedaan Batu dan Tanah
Batu merupakan kumpulan butir butirmineral alam yang saling terikat erat dan kuat. Sehingga sukaruntuk dilepaskan. Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir butir min al alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga sangat mudah untuk dipisahl4n. Sedangkan Cadas adalah merupakan peralihan antara batu dan tanah.
b. Jenis-Jenis Tanah Fraksi-fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan ukuran butir)
(1). kerikil (gravel) > 2.00 mm
(2). pasir (sand) 2.00 — 0.06 mm
(3). lanau (silt) 0.06 — 0.002 mm
(4). lempung (clay) < 0.002 mm
Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir
(1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.
(2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung dan lanau.
(3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.
Pengelompokan tanah berdasarkan sifat lekatannya
(1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan = mengandung lempung cukup banyak).
(2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir tidak mengandung lempung misal pasir).
(3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat tidak baik).

Pengertian Mekanika Teknik

1. Mekanika teknik

Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- keseimbangan gaya
- kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.

2. Gaya luar
Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.

• Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin.
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.
Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya.

1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah:
1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
 Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
 Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.

2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah:
2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya:
 Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan
 Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;

Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas.
 Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas.

3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.

4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.


5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda.


• Perletakan
Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.

Kondisi yang harus dipertimbangkan?

Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
 Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.
 Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
 Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
 Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi.

3. Gaya Dalam

Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi.
Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta.
2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini.
3. Menghitung keseimbangan luar.
4. Menghitung keseimbangan dalam.
5. Memeriksa kembali semua hitungan.
Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut: Struktur
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P.
Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N).
Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx.
Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’.
Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX.
Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga :
1. Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok.
2. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok.
3. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok

Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3.
Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.
Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.
Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.


4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen

Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata.
Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar:

Mm = Va.x – ½ qx2 =
½ qlx – ½ qx2...................(1.1)
Lm = ½ ql – qx............................(1.2)

Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar:

Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4)
Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5)

Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis
Pula sebagai:

Mn = Mm + dM =
Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6)
Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7)

Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat:
dM/dx = Lx..............................................(1.8)
dL/dx = - q...............................................(1.9)
Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0

Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang.
Satuan Konversi untuk Pembebanan

1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi
1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa
fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2
fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m)


Satuan Konversi untuk Gaya

N = 0.001 kN
[KN] = 1 kN
MN = 1000 kN
lb (pon) = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN

Mekanika rekayasa

Mekanika rekayasa basic
Mekanika rekayasa dibagi atas 2 yaitu:
-Statis tertentu
-Statis tak tentu
Statis tertentu dan statis tak tentu berbeda pada jumlah reaksi perletakannya, kalau statis tertentu jumlahnya 3 dan statis tak tentu jumlahnya lebih dari 3. Untuk menyelesaikan soal statis tak tentu biasanya statis tak tentu diubah menjadi statis tertentu sehingga jumlah reaksi perletakannya adalah 3. Bila reaksi perletakannya jumlahnya 3 maka penyelesaian reaksi perletakannya lebih mudah seperti statis tertentu.

Reaksi merupakan gaya akibat dari aksi, artinya bila Saipul Jamil menampar Dewi Persik dan Dewi Persik pun balik menamparnya, tamparan Saipul Jamil itu disebut aksi dan tamparan Dewi Persik itu disebut reaksi. Besar reaksi harus sama dengan besar aksi, artinya bila Aldiansyah Taher mengangkat karung seberat 50 kg dia harus mempunyai kekuatan sebesar 50 kg untuk mampu mengangkatnya bila tidak dia akan jatuh atau rubuh seperti bangunan yang tak mampu menahan bebannya. Sedangkan reaksi perletakan merupakan gaya-gaya yang keluar akibat adanya beban diatasnya.
Gaya-gaya tersebut yaitu:
-Reaksi vertikal biasanya disimbolkan R atau V
-Reaksi horizontal biasanya disimbolkan H
-Reaksi momen biasanya disimbolkan M
Masing-masing perletakan memiliki gaya reaksi yang berbeda-beda

Perletakan yaitu tempat yang dijadikan tumpuan bagi penampang seperti pondasi pada rumah, tiang pancang pada jembatan, engsel pada pintu dan jendela dan shock pada motor.
Adapun macam-macam perletakan yaitu:
-Rol
-Sendi
-Jepit
-Jepit rol
Rol hanya mampu menahan gaya vertikal atau memiliki reaksi vertikal
Sendi mampu menahan gaya vertical dan horizontal atau memiliki reaksi vertical dan horizontal
Jepit mampu menahan gaya vertical, horizontal dan momen
Jepit rol mampu menahan gaya vertical dan momen saja.

Gaya atau beban yaitu benda atau gaya horizontal, vertical, atau momen yang memiliki berat atau tekanan yang membebani suatu penampang seperti mobil di atas jembatan, orang di atas motor, atap di atas rumah, angin yang menekan layang-layang dan lautan yang menekan dinding kapal selam.
Adapun macam-macam beban yaitu:
-Beban terpusat baik vertical maupun horizontal contoh orang yang berdiri di tengah bentang jembatan
-Beban terbagi rata baik vertical maupun horizontal contoh berat sendiri balok
-Beban segitiga atau trapesium contoh berat sendiri plat lantai 2 dan yang arah horizontal yaitu angin dan air di laut
-Beban momen

Penampang yaitu benda atau tempat yang mengalami tekanan dari beban, dan bila penampang disatukan dengan perletakan maka disebut stuktur. Biasanya penampang berbentuk plat atau balok, dan terbuat dari kayu, beton dan baja. Biasanya untuk merencanakan suatu penampang diperlukan perhitungan mengenai elastisitas dari bahan yang digunakan dan momen inersia
Macam-macam model struktur yaitu:
-Simple Beam
-Kantilever
-Overstek
-Rangka
Alur penyelesaiannya sebagai berikut:
-Hitung reaksi perletakan dengan 3 persamaan
-∑M = 0
-∑V = 0
-∑H = 0
-Hitung gaya dalam
-Gambar gaya dalam
Mengapa mekanika rekayasa perlu dipelajari
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).Tujuan dari mata kuliah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dari perilaku dari suatu struktur bila menerima suatu beban sehingga diketahui kekuatan dari penampang dan perletakan yang diperlukan untuk merancang besar dimensi penampang dan perletakan suatu struktur.

Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah

* stabilitas
* keseimbangan gaya
* kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya
* elastisitas

Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.
Mekanika rekayasa ini merupakan mata kuliah favorit saya saat masih kuliah, dikarenakan pada sebelum ujian saya tidak perlu belajar sama sekali karena mata kuliah ini simpel dan pada umumnya soal yang diberikan hanya seputar reaksi perletakan dan gaya dalam saja. Eiits bukannya sombong, tapi mekanika rekayasa memang benar-benar sesimpel dan sesederhana itu. Mekanika rekayasa, terlihat menarik bagi orang yang suka tantangan dan teka-teki, semakin sulit tantangannya semakin menarik untuk diselesaikan tantangannya bahkan bisa sampai nggak tidur semalaman.

Menurut Ir. Arqam Laya, MT, “mekanika rekayasa ini bisa dikuasai dengan mudah asal kita memahami prinsip-prinsip mekanika rekayasa itu sendiri”, untuk itu
dalam blog ini saya akan menjabarkan prinsip-prinsipnya dari basicnya sampai ke tingkat yang lebih sulit, ada statis tertentu atau mekanika teknik dasar, portal 3 sendi, sendi gerber, rangka atau frame, double integral, conjugate beam, konsisten deformasi, slope deflection, matrix flexibilitas, matriks kekakuan, metode cross dan metode takabeya. Maaf kalau materinya cuma terbatas sampai mekanika rekayasa 3 karena program studi saya cuma sampai DIII. Dalam blog ini disediakan tutorial atau soal-soal dan penyelesaian yang anda bisa download. Bila anda ingin konsultasi mengenai tugas besar maka kirimkan email ke mekanika.rekayasa@gmail.com . Selanjutnya kita menuju ke pembahasan mengenai statis tertentu (BASIC).

Cara Membuat Jalan raya Yang Ideal

Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:

Digunakan untuk kendaraan bermotor
Digunakan oleh masyarakat umum
Dibiayai oleh perusahaan negara
Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan

Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pembangunan jalan raya
2 Perekonomian jalan raya
3 Sejarah Pembangunan Jalan Raya
3.1 Jalan raya Mesopotamia-Mesir
3.2 Jalan raya di Eropa dan China
3.3 Jalan Romawi
3.4 Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
4 Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
5 Lihat pula

[sunting] Pembangunan jalan raya
Jalan Raya di Jepang

Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong, bahkan juag pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.

Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.

Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.

Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
[sunting] Perekonomian jalan raya

Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.

Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan sopir bus. Untuk menarik lebih banyak sopir bus datang ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarik hati sopir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
[sunting] Sejarah Pembangunan Jalan Raya

Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.

Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
[sunting] Jalan raya Mesopotamia-Mesir

Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
[sunting] Jalan raya di Eropa dan China

Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany hingga Laut Baltik.

Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
[sunting] Jalan Romawi

"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
[sunting] Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa

Artikel utama untuk bagian ini: Jalan Raya Pos

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.

Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang, Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.
[sunting] Sejarah Konstruksi Membangun Jalan

Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.

Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.

Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.

Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.

Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.

Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.

Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih dari 50 tahun serta sangat kuat sekali memikul beban besar.

Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.

Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.

Ekonomi Rekayasa

Pengertian Ekonomi Rekayasa adalah suatu cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari /membicarakan tentang proyek.Analisis Ekonomi Rekayasa adalah suatu kajian mulai dari ide,sasaran proyek akan dapat diwujudkan dengan porsi yang layak secara ekonomi.

Definisi Proyek adalah suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas dan sasarannya ditentukan dengan jelas.Sumber daya proyek terdiri dari :

- Man Power (tenaga Kerja)

- Money (Pagu Dana)

- Method (metode pelaksanaan)

- Material (bahan baku)

- Machine (alat)

Kendala proyek (Triple Constrain) :

- Biaya (anggaran)

- Jadwal (waktu)

- Mutu (kualitas)

Ciri-ciri Pokok Proyek

- Memiliki tujuan Khusus,produk akhir/hasil akhir

- Telah ditentukan jumlah biaya,sasaran serta criteria mutu dalam mencapai tujuan

- Bersifat sementara dalam arti umumnya dibatasi oleh selesainya tugas dari titik awal sampai titik akhir proyek.

Tahapan-tahapan Proyek :

1. Identifikasi suatu tujuan yang akan dicapai

2. Pra studi kelayakan

- Analisis Teknik

- Analisis Ekonomi

- Analisis sosial

- Analisis Lingkungan (AMDAL)

Jika Proyek Layak,maka Proyek tersebut dilanjutkan ke tahap :

3. Studi kelayakan

- Analisis Teknik

- Analisis Ekonomi

- Analisis sosial

- Analisis Lingkungan (AMDAL)

4. Rekomendasi beberapa alternatif

5. Seleksi Perancangan

6. Detail Desain (Berupa RAB,Bestek dan Gambar Rencana)

7. Pelaksanaan fisik / Tahap Konstruksi

8. Operasional dan pemeliharaan

Aspek teknis proyek :

1. Proses pembangunan dan operasional setelah pembangunan

2. Lokasi proyek

3. Skala operasi

4. Pemelihaaraan dan operasional mesin dan alat yang akan digunakan

5. Teknologi yang digunakan dan pengaruh terhadap aspek sosial

Lokasi proyek ditinjau dari :

· Bahan Baku

· Tenaga Listrik dan air

· Suplay tenaga kerja

· Transportasi

Dokumen Lelang (RKS) ada 6 Dokumen yaitu :

· Instruksi kepada peserta lelang (IPL)

· Syarat umum kontrak

· Syarat khusus kontrak

· Spesifikasi

· Drawing

· Bill Of quantity (BOQ)

4 Aspek yang dipertimbangkan dalam mendapatkan Grid (rangking) dalam proses lelang :

1. Administrasi

2. SDM

3. Pengalaman

4. Keuangan

Kontraktor Lokal Wajib Dilibatkan Dalam Setiap Proyek Konstruksi

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menegaskan pemerintah tetap akan mensyaratkan kepada perusahaan jasa konstruksi asing yang akan menggarap proyek di Indonesia. Menteri PU minta agar setiap kontraktor asing melibatkan tenaga kerja dan tenaga ahli lokal dalam setiap proyek yang digarapnya. Pemerintah pada prinsipnya mendukung kontraktor lokal selagi proyek bisa ditangani oleh tenaga ahli sendiri.

“Saya merasa keberatan bila suatu proyek ditangani oleh tenaga ahli dari luar negeri,” tegas Menteri PU saat menghadiri perayaan HUT Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) ke – 37, Selasa malam di Jakarta.

Turut hadir dalam perayaan itu, Sekjen PU, Agoes Widjanarko, Dirjen Bina Marga, Djoko Muryanto dan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian PU Bambang Guritno.

Dicontohkan, Proyek Suramadu dan Waduk Jatigede adalah bukti proyek besar yang tenaga kerja dan tenaga ahlinya dari dalam negeri. Menyikapi permintaan Ketua Umum AKI, Sudarto terkait dengan bantuan pihak perbankan Menteri PU menyatakan bahwa masalah itu sudah ada aturan tersendiri. Para menteri hanya dapat menghimbau mereka.

Sudarto mengharapkan pemerintah terus memberikan dukungan bagi kemudahan mendapatkan modal pinjaman perbankan. Pasalnya, sejak 37 tahun organisasi ini dibentuk hingga saat ini tetap konsisten dengan tujuan awal yakni menjadi organisasi yang mengedepankan profesionalisme para anggotanya di bidang usaha jasa konstruksi.

“Kini anggota AKI menjadi pemain utama bidang konstruksi yang mendominasi pasar konstruksi nasional dan berkiprah sebagai Kontraktor Utama/Sub Kontraktor yang bermain di Luar Negeri,” tuturnya.

Tahun ini (2010) AKI menargetkan bisa meraih kontrak hingga mencapai Rp 100 Triliun atau sekitar 80% dari market share konstruksi sipil dimana Rp 38 Triliun diantaranya hasil kerja dari Kontraktor BUMN, tambahnya.
Pasar konstruksi pada tahun ini sudah mulai pulih meskipun masih harus ada terobosan dari pemerintah di bebragai regulasi. Pasar konstruksi yang dituju anggota AKI itu terdiri dari proyek bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi.
Kepada Menteri PU Sudarto juga meminta menjadi fasilitator kepada Departemen SDM, BP Miigas dan PLN terkait dengan kemudahan dan keberpihakan perbankan kepada calon investor anggota AKI.

Kepada anggotanya Sudarto mengingatkan agar terus berjuang khususnya dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara maju sektor konstruksi di era perdagangan bebas. Menurutnya, perdagangan bebas tidak bisa dihindari dan harus dihadapi oleh pelaku usaha sektor konstruksi.

“Pelaku jasa konstruksi asing merupakan ancama terberat dalam persaingan di dalam negeri. Disisi lain, peluang untuk ekspansi ke luar juga terbuka lebar,” tegasnya.

Terlebih tahun ini, Pemerintah Indonesia akan menandatangani China Asean Free Trade Agreement (Ca-FTA). Disusul dengan perjanjian dengan Pemerintah India dan negara lain. Peningkatan mutu dan efisiensi agar mampu bersaing harus diciptakan. Sementara itu, pengalaman pasar domestik bisa menjadi nilai tambah anggota AKI dibanding pesaing kita, tambahnya.

Dalam proses penyusunan Perpres (Peraturan Presiden RI No.54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah) AKI telah membantu memberikan masukan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP khususnya pada butir peraturan yang mungkin merugikan kontraktor Nasional.

Masuknya perusahaan asing yang ingin beroperasi di Indonesia AKI mengajukan beberapa usulan yakni dalam bekerjasama dengan perusahaan nasional, baik kemitraan modal/saham (joint venture) maupun (joint operation) kepemilikan saham perusahaan asing maksimun 55%.

Kemitraan tersebut (joint venture dan joint operation) tidak boleh memperoleh preferensi harga. Dalam kemitraan, Perusahaan asing juga diwajibkan menyiapkan jaminan dari perusahaan induk bila akan mengikuti tender lokal. Sudarto mengaku, hambatan yang dihadapi saat ekspansi ke Luar Negeri selama ini terdiri aturan negara ybs (National treatment), pendanaan dari perbankan, dukungan kelembagaan dan pajak berganda

Suatu negara biasanya merekrut tenaga kerja dan tenaga ahli dari negara bersangkutan. Disisi lain, penerapan kualifikasi professional terkadang sulit dipenuhi oleh tenaga kerja kita, papar Sudarto. Kendala lain, Perusahaan Kontraktor Indonesia, sulit memperoleh pendanaan dari perbankan nasional. Sekalipun dapat, bunganya sangat tinggi, sehingga tidak kompetitif.

Dikatakan, kelemahan kontraktor nasional sering diakibatkan antara lain terbatasnya tenaga bidang quantity surveyor yang memiliki sertifikat internasional. Sulit memahami isi kontrak (terkait bahasa) dan sulit menghadapi gangguan cuaca dan culture shock di Luar Negeri. “Ke depan, kendala ini harus dipecahkan pemerintah khususnya dalam hal pembinaan,” pinta Sudarto.

Untuk mengantisipasi terjadinya perusahaan kontraktor Swasta yang tidak dapat menyelesaikan proyeknya di Luar Negeri, sehingga merusak citra Kontraktor Nasional, AKI mengusulkan perlunya wajib mendapatkan persetujuan terlebih dulu dari pemerintah bagi perusahaan kontstruksi yang akan menggarap proyek di luar negeri.

Sudarto berharap, untuk penetrasi pasar konstruksi di luar negeri, para kontraktor selain mendapatkan dukungan pemerintah, juga perlu dukungan industri konstruksi dan juga dari perbankan. Dengan demikian akan tercipta Indonesia in corporate di bidang konstruksi, jelasnya.

Perayaan HUT dimeriahkan dengan acara penganugrahan penghargaan AKI AWARD sebagai bentuk apresiasi kepada anggota AKI yang berprestasi sekaligus diisi kegiatan halal bihalal. Kontraktor yang memperoleh AKI Awards diantaranya PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk PT Total Bangun Persada Tbk, PT pembangunan Perumahan Tbk, dan PT Bangun Tjipta Persada. (Sony)



















• Home

Untuk Anda, estimator atau kontraktor gedung dan bangunan sipil yang ingin setiap proyeknya sukses dan untung besar.....


"Dengan Software Manajemen Konstruksi Ini, Anda Akan Meningkatkan

Kecepatan Dalam Membuat RAB dan Menghitung Kebutuhan Volume Material

Proyek Hingga 8x Lebih Cepat dan Meningkatkan Efisiensi Keuangan Proyek

Hingga 120%...."



Bayangkan, jika dalam setiap proyek, Anda bisa....


# Membuat RAB tanpa perlu repot-repot menulis nama pekerjaan, satuan & harga satuan, cukup 1 input, semuanya otomatis terisi dan otomatis menghitung....


# Merubah harga satuan material sesuai dengan keinginan klien dan harga total pekerjaan langsung terupdate mengikuti harga material yang baru, dalam 5 detik atau kurang...


# Mengetahui berapa volume kebutuhan masing-masing material yang diperlukan dalam proyek, sehingga bisa merencanakan pengadaan/pembelian logistik dengan akurat tanpa ada material yang terbuang...


# Memonitor volume material yang sudah dibeli dengan akurat dan real time sehingga bisa meminimalisasi pembengkakan anggaran hingga 98%...


# Mengendalikan Keuangan Proyek sepenuhnya dan melacak setiap rupiah yang masuk atau keluar sehingga mengurangi kebocoran biaya hingga 99%...


# Mengatur dengan mudah hutang-piutang lengkap dengan jadwal jatuh temponya secara real time....




beberapa cara menangani proyek
23Jun08
Sebuah proyek arsitektur selalu memerlukan keputusan tentang tatacara serah terima hasil pekerjaan. Uraian mengenai penyerahan hasil pekerjaan (project delivery) tidak dapat dipisahkan dengan keputusan awal tentang bagaimana perancangan proyek akan diselenggarakan. tetapi sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai project delivery, ada baiknya dijelaskan sedikit mengenai beberapa istilah proyek untuk menyamakan persepsi.

Design and Build.
Istilah Design and Build merupakan pengertian tentang tatacara penyelenggaraan proyek dimana proses perencanaan dan proses pelaksanaan konstruksi proyek dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat secara hukum melalui kontrak dengan Pemberi Tugas. Secara umum, untuk proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola Design and Build, terdapat 2 (pihak) yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Pelaksana Pekerjaan. Walaupun demikian, kadangkala diperlukan keahlian lain yaitu Konsultan Pengawas/Manajemen Proyek/Manajemen Konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan Pihak Pemberi Tugas. Tugasnya adalah melakukan dan melaporkan hasil pengawasan pekerjaan kepada Pemberi Tugas. Sementara itu, pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan (dengan tahapan pembayaran), atau dibayarkan setelah pekerjaan selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas (turn-key project).
Turn-key Project.
Proyek yang dilakukan dengan pola Turn-key Project adalah pola pekerjaan dimana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi Pihak Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah prestasi pekerjaan selesai 100% dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Dengan kata lain, Pelaksana Pekerjaan (Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas/Manajemen Konstruksi dan Kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus maupun kombinasi dari pihak-pihak tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai pekerjaannya selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Pada cara ini sangat penting pada saat awal untuk menyepakati hal-hal mengenai kualitas bangunan, perkiraan nilai pekerjaan, tatacara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir pekerjaan.
Fast Track.
Sesuai dengan namanya, secara bebas istilah fast track dapat dibaca sebagai ‘jalur cepat’, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan agar diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil pekerjaan. Sebagai contoh pekerjaan fast track ini adalah, tahapan pekerjaan pelaksanaan konstruksi di lapangan sudah dimulai tanpa menunggu tahapan pekerjaan perancangan selesai 100%. Umumnya pada pekerjaan dengan cara fast track adalah pentingnya kesepakatan mengenai hal-hal pokok yang tidak boleh berubah lagi pada tahap pekerjaan selanjutnya.
Pilihan project delivery.
Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas. Secara umum dikenal adanya 3 (tiga) cara penyelenggaraan proyek, yaitu:
Tradisional.
Proses perancangan diselesaikan tuntas baru diadakan lelang pekerjaan untuk Kontraktor. Dalam proses ini juga lazim bahwa shop drawings (gambar detail pekerjaan khusus, misalnya detail profil alumunium) disiapkan oleh Kontraktor pelaksana pekerjaan dan atau pemasok terpilih.
Design and Build.
Kontrak kerja dilakukan terlebih dahulu antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor design and build, dan kemudian seluruh perancangan, termasuk gambar kerja, dilakukan oleh Kontraktor tersebut.
Bridging.
Kombinasi antara kedua cara tersebut diatas. Seorang arsitek (kontrak ataupun in-house) menyiapkan konsep rancangan dan atau pra-rancangan untuk dilelangkan kepada Kontraktor atau Kontraktor design and build. Selanjutnya dokumen pengembangan rancangan sampai dokumen pelaksanaan diselesaikan oleh Kontraktor tersebut. Dalam cara ini diperlukan 2 (dua) fungsi arsitek yang berbeda, yaitu pada tahap awal perancangan, sebagai arsitek perancang, dan pada tahap penyelesaian dokumen perancangan, sebagai architect of record. Walaupun demikian, lazim juga ditemui arsitek kedua menyelesaikan seluruh dokumen perancangan sebelum dilelangkan kepada Kontraktor. Contoh proyek seperti ini adalah, misalnya, Pemberi Tugas memilih arsitek asing untuk mengerjakan pra-rancangan dan kemudian menunjuk arsitek lokal untuk meneruskan pekerjaan perancangan sampai selesai.
Ketiga cara tersebut diatas dapat dilakukan dengan proses fast track. Demikian pula halnya dengan tatacara pembayaran; bila disepakati untuk dilakukan dengan turn-key maka pembayaran dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%, disetujui Pemberi Tugas dan dilakukan serah terima proyek.
Saat ini sejalan dengan makin kompleksnya tata cara membangun dan bertambah rumitnya pola pembiayaan proyek, prinsip-prinsip dasar tersebut diatas menimbulkan variasi-variasi baru.


Re: [konstruksi] Kontrak kerja Kontraktor

bu wilsa,
terima kasih sekali atas petunjuknya.
saya lagi coba-coba utk me review kembali.

bu, kalau ada contohnya beloh donk dikirim ke saya - japri juga boleh...
saya lagi buntu ide dengan isi perjanjian tsb.


terima kasih
michael

wilsa wrote:
Michael,

kalau di tempat saya, perjanjian kerja meliputi hal-hal sebagai berikut:

nama para pihak, jabatan dan alamatnya secara jelas
lingkup pekerjaan (ditegaskan lagi dengan lampiran BQ)
periode penyelesaian pekerjaan
biayapekerjaan
cara pembayaran (ketentuan DP, termin vs progress)
persyaratan dokumen penagihan ( ada juga yang mencatumkan ini bila diminta
oleh klien)
denda keterlambatan (bila kontraktor yang terlambat karena lalai)
ketentuan bila klien yang terlambat melakukan pembayaran.
pelaksanaan pekerjaan addendum
tanggung jawab mutu pihak kedua (kontraktor)
larangan pemberian hadiah/tip (dari klien ke pihak kontraktor)
force majeure
klausul bila terjadi perselisihan (standar)

mungkin ada rekan-rekan lain yang bisa memberikan input atau tambahan?

regards,
Wilsa



----- Original Message -----
From: "A. Michael T."
To:
Sent: Tuesday, June 28, 2005 2:38 PM
Subject: [konstruksi] Kontrak kerja Kontraktor


> Salam semuanya,
>
> Ayah saya dan saya telah bergelut cukup lama di bidang general kontraktor,
kami menerima pekerjaan jasa mulai dari renovasi hingga membangun baik untuk
pabrik, toko/komersial/retail, rumah, villa, juga pekerjaan arsitektur,
interior dan furniturenya.
>
> Untuk pekerjaan tsb dulu kami pernah menerapkan kontrak kerja.
>
> sekarang ini kami hendak menerapkan dan me-review kembali kontrak kerja
tsb.
>
> mungkin teman-teman ada yg bisa membantu memberikan CONTOH KONTRAK KERJA
sehingga kami dapat masukan juga hal-hal apa saja yg diatur dlm kontrak tsb.
> Kontrak kerja yang teman-teman berikan tidak akan saya jiplak persis,
karena saya tahu semua aturan yg tercantum di dalamnya harus disesuaikan
dengan kondisi masing-masing.
>
> Bila ada Contoh kontrak kerja, ataupun ada masukan ttg aturan apa saja yg
perlu dimasukan dlm kontrak kerja, bahkan bila ada rujukan/referensi dimana
saya bisa melihat atau belajar banyak ttg kontrak kerja tsb baik dari
website, buku atao referensi manapun, saya mohon kesediaan teman-teman untuk
berbagi di milis kontruksi ini.
>
> terima kasih saya ucapkan sebelumnya.

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil


Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha
pengembangan jasa konstruksi nasional. Dari segi jumlah, sekitar 90% perusahan
pelaksana konstruksi yang terdaftar di LPJKN adalah kontrakor kecil. Di lain pihak,
kemampuan kontraktor kecil dalam pengelolaan proyek konstruksi relatif rendah. Hal ini
tentunya menimbulkan tantangan sendiri dalam usaha pengembangan jasa konstruksi di
Indonesia. Suatu penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran sejauh mana praktek
pengelolaan pro yek konstruksi dilakukan oleh kontraktor kecil. Penelitian ini fokus
kepada bagaimana kontraktor kecil melakukan perencanaan serta pengendalian proyek,
baik waktu maupun biaya, serta melakuk an indentifikasi permasalahan yang dihadapi
dalam pengelolaan pro yek konstruksinya. Dalam penelitian ini sebuah survey, dengan
menggunakan metoda lokakarya, dilakukan kepada 21 perusahaan kontraktor klasifikasi
kecil di kota Bandung. Hasil dari survey tersebut menunjukkan tingkat perencanaan serta
pengendalian proyek pada kontraktor kecil yang masih rend ah serta permasalahan
keterbatasan dana dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Gamb aran mengenai
praktek perencanaan dan pengendalian proyek p ada kontraktor k ecil ini akan bermanfaat
untuk usaha pengemb angan jasa konstruksi secara umum yan g terkait dengan usaha
perbaikan pada akar per masalahan serta pengembangan pendukung kegiatan pengelolaan
proyek, seperti metoda pelaksanaan, teknik perencanaan, teknik pengendalian, maupun
aplikasi komputer pendukungnya.
Kata-kata Kunci
: biaya, kontraktor k ecil, pengend alian, perencanaan, proyek
konstruksi, waktu.
1. Pendahuluan
Proyek konstruksi semak in hari semakin kompleks dan membutuhkan biaya yang besar,
sehingga membutuhkan perhatian dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik
lagi. Industri konstruksi pada saat ini dan saat yang akan datang akan menghadapi tugas
berat untuk merekonstruksi infrastruktur dan fasilitas produksi yang sudah menurun
kondisin ya di berbagai negara maju dan industri, sebagaimana juga pembangunan
komunitas, infrastruktur dan kompleks industri yang baru di negara-negara berkembang.
Hal ini membutuhkan kemampuan pelaksana konstruksi (kontraktor) untuk bisa lebih
efesien dalam pengelolaan proyek konstruksinya (Hendrickson 2000, Oberlender 2000).
Suatu studi yan g dilakukan untuk menilai sejauh mana kesiapan pelaksana konstruksi di
Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan nilai (
value
) suatu produk konstruksi dengan
mengurangi pemborosan (
waste
) yang terjadi dalam proses pelaksanaan pro yek
konstruksi, atau lebih sering disebut prinsip konstruksi ramping (
lean construction
), telah
1
Staf Pengajar, Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil d an
Lingkungan, ITB, abduh@si.itb.ac.id
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB
2

menunjukkan kelemahan kontraktor besar di Indonesia dalam hal perencanaan dan
penjadwalan (
planning and schedulling
), evaluasi, dan pengendalian (Hengki 2006).
Penyebab dari kelemah an tersebut adalah faktor sumber daya manusia, serta ketersediaan
dan penggunaan teknologi yang mempermudah penguasaan dan pelaksanan pengelolaan
konstruksi di lapangan.
Sebagaimana diketahui, data statistik dari Lembaga Pengembagan Jasa Konstruksi
Nasional ( LPJKN) menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 160. 000 perusahan
pelaksana konstruksi dan 90% dari jumlah tersebut adalah kontrakor kecil. Hal ini
menimbulkan tantangan dalam upaya pen gembangan jasa konstruksi di Indonesia,
dengan mengingat kemampuan kontraktor kecil dalam pengelolaan proyek konstruksi
relatif lebih rendah dari kontraktor besar.
Dengan demikian, suatu kebutuhan yang n yata, bahwa diperlukan suatu upaya untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan proyek konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor
kecil. Namun demikian, fakta yang n yata dari bagaimana praktek pengelolaan proyek
oleh kontraktor kecil masih diperlukan untuk lebih fokus kepada permasalahan inti dari
kelemahan pengelolaan proeyek yang dimiliki kontraktor kecil. Diharapkan gambaran
yang nyata dari kondisi cara pengelolaan pro yek kontraktor kecil tersebut dapat
memberikan jalan usaha peningkatakan yang harus dilakukan dalam pengembangan jasa
konstruksi di Indonesia, melalui pemberdayaan kontraktor kecilnya.
2. Tujuan dan Metoda Penelitian
Suatu penelitian telah dilakukan di Laboratorium Manajemen dan Rekayasa Konstruksi,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, yang memiliki salah satu tujuan untuk
menggambarkan bagaimana praktek perencanaan, pemutahiran kemajuan, serta
pengendalian pro yek di lakukan oleh kontraktor kecil. Pada akhirnya nanti, penelitian ini
diharapkan dapat menghasilkan suatu perangkat lunak pengelolaan proyek konstruksi
untuk kontraktor kecil yang mudah digunakan dengan bertumpu pada aplikasi komputer
spreadsheet
, yang didasarkan pada praktek yan g terjadi di lapangan serta peningkatan
kemampuan pengelolaan proyek yang seharusnya.
Penelitian tersebut dilaksanakan den gan pendekatan pengambilan data empiris serta opini
tentang kebiasaan (
practice
) yang telah lama dilakukan oleh kontraktor kecil dengan
segala keterbatasannya d alam hal pengelolaan proyek konstruksi. Untuk itu, maka sebu ah
perangkat kuesioner digunakan untuk kegiatan survey. Agar lebih fokus, efektif dan
efisien, maka pelaksanaan survey dilakukan dalam bentuk lokakarya pendek. Lokakarya
tersebut dilakukan dengan mengundang beberapa perusahaan kontraktor kecil dan
membimbing pengisian kuesioner agar terjadi kesamaan persepsi dan kesamaan
pengertian istilah pada masing-masing responden.
3. Rancangan Survey
Sebagai bagian dari metoda penelitian, pelaksanaan survey menjadi sangat penting
dilakukan dengan baik, mengingat informasi dan data yan g dikumpulkan akan sangat

menentukan proses penelitian lebih lanjut. Survey tersebut dinamakan
”Survey Praktek
Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi pada Kontraktor Kecil”
. Adapun
tujuan dari kegiatan survey tersebut ad alah seb agai berikut:
1. Untuk mengetahui praktek pengelolaan proyek konstruksi yang biasa dilakukan
oleh kontraktor kecil
2. Untuk mengetahui permasalahan – p ermasalahan yang dih adapi dalam
pengelolaan proyek konstruksi tersebut
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka suatu kuesioner dikembangkan, yang terdiri dari
empat bagian penting, yaitu:
1.
Umum
; yang berisi mengenai informasi respon den serta profil perusahaannya,
seperti jenis pekerjaan, jumlah pegawai, jenis owner, dan lain-lain.
2.
Perencanaan
; pada bagian ini ditanyakan beberapa hal mengenai praktek
perencanaan serta masalah yang dihadapinya. Pertanyaan-pertan yaan tersebut
terkait den gan objek perencanaan, metoda per encan aan, jenis ketergantungan
pekerjaan, spesifikasi penjadwalan dari owner, penetuan durasi pekerjaan, sumber
daya yang dibutuhkan, dan lain-lain.
3.
Kema juan Pekerjaan
; pada bagian ini ditanyakan tentang praktek perhitungan
progress pekerjaan. Pertanyaan-p ertan yaan yan g diajukan terkait dengan proses
pemutahiran, perbandingan aktual dan rencana, laporan kemajuan, spesifikasi
laporan dari owner, sumber daya yang digunakan, dan lain-lain.
4.
Pengendalian
; pada bagian ini ditanyakan tentang praktek pegendalian proyek.
Pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini terkait dengan objek pengendalian,
toleransi, aksi yang diambil, sumber daya yang digunak an, dan lain-lain.
4. Prof il Responden Survey
Lokak arya dilakukan dengan mengundang beber apa kontraktor kecil yang berdomisili di
kota Bandung. Pada pelaksanan survey ter sebut, terdapat 21 responden yang
berpartisipasi. Sebagian besar kontraktor kecil tersebut bergerak pada bidang konstruksi
gedung dan jalan. Terdapat 48,78 % responden bergerak pada bidang konstruksi gedung
dan 29.27 % responden bergerak pada bidan g pekerjaan jalan. Mayoritas dari r esponden
telah lama berkecimpung dalam usah a konstruksi, yaitu lebih dari 6 hingga 10 tahun
(76,19 % responden).
Meskipun tergolong perusahaan–p erusahaan yang sudah cukup lama berkecimpung
dalam dunia konstruksi, namun kontraktor–kontraktor tersebut tidak banyak memiliki
pegawai tetap, hanya 14,3 % responden yang mempun yai pegawai tetap diatas 10 orang
sisanya dibawah 10 orang, bahkan 4,8 % responden jumlah pegawainya dibawah 3 orang
(
Gambar 1
). Dari
Gambar 1
pula, dapat dilihat bahwa kontr aktor responden melakukan
pengerjaan proyek pada instansi pemerintah (42 %) dan swasta (32 %), namun demikian
dari hasil survey menunjukkan bahwa kontraktor – kontraktor tersebut sebagian besar
berpengalaman untuk bekerja pada lebih dari satu tipe owner.

La i n -l a in
4 ,0 %
Pe ro ra n g a n
< 3 o r g
> 10 or g
4, 8 %
22 ,0 %
P eme r in t a h
1 4 ,3 %
42 , 0%
3 - 6 o rg
4 2 ,9 %
7- 1 0 o rg
Swa s ta
38 , 1%
3 2 ,0 %
Gambar 1. Jumlah Pegawai Tetap dan Tipe Owner Responden
5. Praktek Pengelolaan Proyek Konstruksi oleh Kontraktor Kecil
Berdasark an hasil survey, secara umum kontraktor k ecil telah melakukan proses
prencanaan, perhitungan kemanjuan pekerjaan, serta pengendalian. Hal ini dilakukan
karena kebutuhan untuk mendapatkan kinerja proyek yang baik serta memenuhi
permintaan owner dalam kontrak kerja berupa spesifikasi pengelolaan pro yek. Den gan
kompleksitas pekerjaan yang ditangani tidak terlalu tinggi, mengingat jumlah item
pekerjaan yang banyak ditangani adalah seban yak 70 item pekerjaan (95,2%) den gan
durasi pro yek yang ban yak ditangani adalah selama 6 bulan (91,3%) (lihat
Gambar 2
),
maka proyek yang dikerjakan tidak membutuhkan teknik perencanaan, pemutahiran, serta
pengendalian yang tinggi.
42 ,9 %
5 6, 5%
4 5, 0%
6 0 ,0%
4 0, 0%
5 0 ,0%
3 5, 0%
3 0, 0%
4 0 ,0%
2 5, 0%
19 ,0 %
1 9 ,0 %
3 0 ,0%
2 0, 0%
14 ,3 %
17 ,4 %
1 5, 0%
2 0 ,0%
1 3, 0%
1 0, 0%
8 ,7 %
4,8 %
1 0 ,0%
4 ,3 %
5, 0%
0, 0%
0 ,0%
1 0 -2 0 2 0- 5 0 50 - 70 70 - 10 0 > 1 00
> 6 B u la n 4 - 6 Bu la n 2- 4 Bu lan 1- 2 B u la n < 1 Bu la n
Ju mla h It e m Pe ke r ja an
Du r as i Pro y ek
Gambar 2. Jumlah Item Pekerjaan dan Durasi Proyek yang Ditangani
Secara umum kontraktor kecil menggunakan bantuan Gantt Chart atau bar chart sebagai
alat bantu peren canaan penjadwalan serta kur va S untuk menampilkan perencanaan
jadwal dan biaya. Kedua alat tersebut digunakan pula untuk menampilkan sejauh mana
kemajuan pekerjaan telah tercapai serta digunakan sebagai alat b antu pen gendalian.
Menarik untuk diperhatikan, sebagaimana terlihat pada
Gambar 3
, bagaimana hubungan
kebiasaan pengelolaan proyek untuk setiap tahap dibandingkan dengan spesifikasi
pengelolaan proyek yang diminta oleh owner dalam kontrak kerjanya. Kontraktor kecil
biasa melakukan pengendalian proyek terutama pada tahap perencanaan (100%) dan hal
ini sesuai pula dengan permintaan owner dalam spesifikasi perencanaan proyek.
Selanjutnya hanya 90,5% kontraktor yang biasa melakukan pemutahiran kemajuan
proyek sebagaimana diminta pula oleh o wner dalam kontrak kerjanya. Namun demikan,














dalam pengendalian proyek, terdapat lebih banyak kontraktor kecil yang biasa
melakukannya (95,2%) dibandingkan kegiatan pemutahiran kemajuan pekerjaan,
meskipun owner yang meminta dengan spesifik pengend alian harus dilakukan oleh
kontraktor dalam kontrak kerjasaman ya lebih sedikit (71,4%).
100% 95,2%
100%
100%
90,5%
90,5%
90%
80%
71,4%
70%
60%
Praktek
50%
Spesifikasi
40%
30%
20%
10%
0%
Peren canaan Pemutah iran Pengendalian
Tahap Pen gen dalian Proy ek
Gambar 3 Praktek dan Spesifikasi Pengelolaan Proyek
Dalam pelaksanaan pengelolaan pro yek, masih terdapat empat hambatan yang dihadapi
oleh kontraktor kecil, yaitu SDM, software, waktu dan biaya (
Gambar 4
). Hanya
sebagian kecil responden menyatakan bahwa tidak terdap at hambatan dalam perencanaan
serta pemutahiran. Dalam pengend alian proyek, tidak terdapat satupun responden
menyatakan tidak ada hambatan. Ini berarti bah wa pengend alian proyek relatif lebih sulit
dilakukan oleh kontr aktor kecil, meskipun relatif lebih sering dilakukan oleh kontraktor
kecil daripada pemutahiran data (
Gambar 3
). Kebutuhan akan pengendalian yang baik
ini juga tidak didukung oleh permintaan owner yang lebih spesifik dalam kontrak
kerjanya. Ini dapat dilihat pula kaitann ya dengan ketidakmampuan SDM (33,3%) yang
harus melakukan pemutahiran kemajuan pekerjaan serta p engendalian dalam waktu yang
terbatas (33,3%). Dalam perencanaan proyek, nampaknya hambatan lebih tertuju kepada
biaya (33,3%) yan g harus dikeluarkan serta waktu yang terbatas (28,6%). Tetapi dari segi
SDM, nampaknya kontraktor kecil telah men yiapkannya lebih baik.
100,0
4,8 9,5 0,0
90,0
33,3
28,6
80,0
33,3
Tidak Ada
70,0
Waktu
60,0
14,3
50,0
33,3 14,3
Biaya
40,0
Software
9,5 19,0
30,0
SDM
14,3
20,0
33,3 33,3
10,0
19,0
-
Perencanaan Pemutahiran Pengendalian
Tahap Pengelolaan
Gambar 4 Hambatan yang Dihadapi dalam Pengelolaan Proyek

Jika dilihat lebih lanjut, terdapat sebagian kecil yang sepakat bah wa tidak terdapat
permasalah an dalam SDM, yaitu hanya 4,8% (
Ga mbar 5
). Permasalahan yan g utama
adalah kurangnya keahlian yang dimiliki personil dalam pen gelolaan proyek (33%) serta
keterbatasan jumlah personil untuk pengelolaan p royek (28,6%), untuk perencan aan biasa
digunakan han ya 2 o rang personil, sedangkan dalam pengendalian proyek hanya satu
orang (
Gambar 6
).
Tidak Ada; 4,8%
Biaya; 14,3%
Keahlian; 33,0%
Tuga s Rangkap;
19,0%
Jumlah; 28,6%
Gambar 5 Permasalahan SDM dalam Pengelolaan Proyek
120,0%
100,0%
27,8% 26,3%
Tidak Ada
80,0%
0,0%
4 orang
5,3%
5,6%
5,6%
60,0%
3 orang
26,3%
2 orang
33,3%
40,0%
1 orang
42,1%
20,0%
27,8%
0,0%
Perencanaan Pen gen dalian
Gambar 6 Jumlah Personil Khusus untuk Pengelolaan Proyek
Meskipun perangkat lunak pendukung pengelolaan proyek, tidak menjadi hambatan yang
besar, tetapi hal ini masih menjadi faktor pendukung kinerja pengelolaan proyek. Khusus
untuk kegiatan pengelolaan proyek ini, sebagian besar responden selalu menggunakan
Microsoft Excel (aplikasi spreadsheet) sebagai software pendukungn ya (
Gambar 7
).
Belum ada kontraktor kecil yang menggunak an Primavera Project Planner. Sedangkan
Microsoft Project semakin dibutuhkan untuk memutahirkan kemajuan pekerjaan serta

pengendalian. Ini berarti, aplikasi spreadsheet yang digunakan belum dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kegiatan pemutahiran p ekerjaan dan pengendalian pro yek.
100%
4,5 5,9 4,3
80%
Tidak ada
60%
78,3
Micro soft Excel
90,9 88,2
Micro soft Project
40%
Primav era PP
20%
17,4
4,5 5,9
0%
0,0
0,0
0
Perencanaan Pemu tahiran Peng end alian
Tahap Pengelolaan Pro yek
Gambar 7 Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Pengelolaan Proyek
Informasi lebih jauh mengenai praktek pengelolaan proyek secara spesifik untuk masing-
masing tahap, yaitu perencanaan, perhitungan kemajuan pekerjaan serta pengendalian,
yang didapat dari survey disampaikan pada b agian selanjutnya di b awah ini.
5.1. Perencanaan

Untuk melakukan perencanaan waktu, kontraktor pada umumnya memakai Kurva
S dan Barchart dalam menampilkan perencanaan (85 %). Sementara itu ada 15 %
responden yan g tidak mempunyai alat bantu perencanaan.

Penjadwalan yang diminta owner paling banyak adalah berupa kurva S (61,54%).
Namun demikian, kebanyakan dari owner meminta kontraktor untuk
menampilkan penjadwalannnya d alam bentuk 2 bentuk, yaitu: kurva S dan
Barchart. Sementara hanya 3,85 % responden yang diminta detail penjadwalannya
berupa Critical Path Method (CPM) dan Preced ence Diagram Method (PDM)

Jenis ketergantungan pekerjaan pada setiap kontraktor cukup bervariasi, namun
pada umumnya jenis keter gantungan yang digunakan adalah Start To Start (SS)
dan Start To Finish (SF) dan atau kedua – duanya.

Untuk menentukan durasi pada umumnya ko ntraktor lebih mengutamakan
pengalaman p ada proyek sejenis dibandingkan dengan metoda lain, kalaupun ada
metoda lain yang dipakai, hal itu akan dibandingkan lagi dengan pengalaman
kontraktor pada p royek sejenis.

Dari kebanyakan responden (71,43 %), hampir semuanya menyatakan bahwa
tidak dibutuhkan dana besar untuk dapat menggun akan software untuk
perencanaan, sementara hanya 28,57 % saja responden yang membutuhkan dana
besar untuk penggunaan software

Sebanyak 80,95% responden menyatakan membutuhkan tenaga kerja yang khusus
ahli dalam software pengelolaan proyek. Sementara han ya 19,05 % responden

yang menyatakan tidak membutuhkan tenaga kerja khusus yang ahli dalam
software pengelolaan proyek konstruksi
5.2. Kemajuan Pekerjaan

Sama halnya den gan perencanaan, pada perhitungan progress kebanyakan
kontraktor menggunakan Kurva S dan Barchart sebagai alat bantu dalam
menampilkan kemajuan pekerjaan (58,97%). Kurva S dan Bar chart dapat
ditampilkan sendiri maupun ditampilkan kedua – duanya atau dikombinasikan
dengan menggunak an tabel.

Sebagian besar dari responden tampaknya sudah memiliki sistem perencanaan
yang baik, hal ini dibuktikan dari hasil survey yang menunjukkan, bahwa
sebagian besar responden dalam melakukan proyek progress aktualn ya sama
dengan rencana (57,14%) dan bahkan Pro gr ess aktualnya lebih besar dari rencana
(23,81%).

Karena rata – rata proyek yang dikerjakan berskala kecil, maka laporan progress
pekerjaan dari kontraktor sebagian besar dilakuk an secara mingguan (57,58 %)
dan harian (27,27%). Hal ini sesuai dengan permintaan owner dalam spesifikasi
pelaporan pekerjaan, dimana sebagian besar owner meminta kontraktor untuk
melaporkan progress pekerjaannya secara mingguan (62,07 %) serta harian (20,69
%).

Tampilan dari progress pekerjaan sebagian besar responden adalah berupa
capaian fisk periode saat ini (50%) serta capaian fisik periode saat ini dan
sebelumnya ( 28,125%) . Hanya sebagian kecil yang menampilkannya dalam
bentuk biaya yang keluar dan atau biaya dalam ko ntrak.

Secara umum laporan dari kontraktor kepada owner adalah berupa Kurva S dan
Barchart. Sementara ad a juga responden yang tidak memilih keduanya, karena
mereka memilih bentuk tabel.
5.3. Pengendalian

Aspek biaya, waktu dan mutu merupakan faktor yang sama pentingnya untuk
dikendalikan dalam suatu proyek, namun masih dikendalikan secara terpisah
terutama dalam hal pendalian waktu dan biaya.

Semua responden menyatakan ada toleransi atas keterlambatan dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan variasi besaran toleransi sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Pada 1/3 awal dan 2/3 durasi awal proyek, nilai toleransi rata – rata
di bawah 10%. Sedangkan pada 1/3 durasi akhir proyek, nilai toleransi rata – rata
di bawah 5%. Namun demikian, masih terdapat kontraktor yang menerapkan nilai
toleransi ini sebesar 20%, bahkan di tahap akhir proyek (
Ga mbar 8
).

Penyebab terbesar dari keterlambatan pelakasnaan pekerjaan biasanya adalah
perencanaan yang kurang baik (39,29%) dan faktor luar (42,06%)

Fakta yang sering terjadi pada pelaksanaan proyek adalah biaya aktual yang lebih
kecil dari biaya r encana (40%) hal ini menunjukkan efisiensi dalam kinerja
kontraktor.

Sebagian besar dari kontraktor sering melakukan penambahan SDM dan
meningkatkan produktivitas pekerja (48,57%) untuk mengendalikan pekerjaan
jika terlambat sementara yang lainnya melakukan penjadwalan ulang.

100,0%
0,0% 4,8% 10,5%
9,5%
90,0%
14,3% 5,3%
80,0%
15,8%
70,0%
42,9%
> 20%
60,0%
42,9%
10% - 20%
50,0%
5% - 10%
40,0%
68,4%
< 5%
30,0%
47,6% 38,1%
20,0%
10,0%
0,0%
Awal Proyek Tengah Proyek Akhir Proyek
Tahap Peng elolaan Proyek
Gambar 8. Nilai Toleransi dalam Pengendalian Proyek
6. Penutup
Kontraktor klasifikasi kecil di Indonesia, meski berjumlah 90% dari kontraktor yang
terdaftar, sering dianggap sebelah mata karena kontrubusi kepada pembangunan
infrastruktur di Indonesia yang bernilai sebaliknya. Namun demikian, karena jumlahnya
yang besar, maka signifikansinya tidak dapat diabaikan dalam hal pembinaan jasa
konstruksi di Indonesia. Salah satunya adalah dalam hal bagaimana kontraktor kecil ini
mengelola proyeknya agar didapatkan kinerja proyek yang efisien dan efektif.
Pada kenyataannya, dari hasil survey, kontraktor kecil telah melakukan praktek
perencanaan, pemutahiran kemajuan pekerjaan, serta pengendalian pekerjaan konstruksi.
Namun demikian, tin gk at kecanggihan, akurasi dan manfaat informasi serta data yang
dihasilkan oleh sistem yang diadopsi masih rendah. Hal ini karena sumber daya yang
relatif masih seadanya digunakan untuk mendukung kegiatan pengelolaan proyek
konstruksi, meskipun pemilik proyek telah meminta secara khusus dalam spesifikasi
penjadwalan dalam kontrak kerja konstruksin ya dengan kontaktor kecil. Kurangnya
sumber daya yang khusus ditugaskan untuk pengelolaan proyek, pendukung teknologi
software, pengetahuan yang mencukupi serta keterbatasan dana untuk pengembangan
terkait dengan pengelolaan pro yek adalah sumber dari rendahnya kinerja kontraktor kecil
dalam pengelolaan proyek konstruksinya.
Hasil survey memberikan gambaran yang memadai untuk dijadikan titk awal
pengembangan berbagai hal yan g dapat meningkatkan kinerja kontraktor kecil. Salah
satunya dengan menjadikan hasil survey ini sebagai sebuah spesifikasi pengembangan
perangkat lunak pengelolaan proyek konstruksi oleh kontraktor kecil. Perangkat lunak
yang dimaksud bertujuan untuk mengakomodasi praktek yang telah biasa dilakukan,
keterbatasan sumberdaya, serta di pihak lain mencoba mengintroduksi car a pengelolaan
proyek yang sebaiknya dilakukan. Aplikasi spreadsheet merupakan potensi aplikasi yang
sebaiknya digunakan untuk hal ini karena telah dikenal luas, kemudahan, serta

kemampuan yan g dimilikinya. Untuk menin gkatkan kemudahan, kecepatan, keakuratan
data pengelolaan proyek, maka perlu juga dilakukan automasi aplikasi spreadsheet
tersebut.
7. Daftar Pustaka
Hendrickson, C. (2000). “Project Management for Construction,” 2nd Edition, Prentice
Hall.
Hengki, A. R., (2006). “Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Kontraktor Indonesia
Menuju Konstruksi Ramping”. Thesis Magister, Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan, ITB.
Oberlender, Garold D. (2000). Project Management for En gineering and Construction,”
2nd edition, McGraw-Hill.